yangsesuai agar embrio dalam telur berkembang dengan optimal, sehingga telur dapat menetas (Sukardi, 1999). Cara kerja mesin tetas pada prinsipnya yaitu menciptakan kondisi seperti pada penetasan alami yaitu meniru induk unggas pada waktu mengerami telurnya (Suprijatna et al., (2005). 2.2. Telur Tetas Telur tetas merupakam telur fertile atau Berdasarkanhasil pengujian terhadap penetasan 50 telur ikan gurame yang dilakukan sebanyak dua kali yang masing-masing menggunakan metode manual (penggantian air) dan otomatis (menggunakan alat) didapatkan hasil yaitu: 1. Penetasan dengan cara manual, dari 50 telur ikan gurame yang menetas sebanyak 39 ekor dengan persentase 78%, 2.
Untukmemperbanyak populasi hewan unggas seperti ayam dan burung puyuh dibutuhkan cara penetasan telur yang tepat. pintu khusus dengan peralatan semprot untuk lalu lintas orang, buku tamu, kotak barang dengan lampu ultraviolet, desinfektan, peralatan mandi dan keramas, pakaian khusus kandang, sepatu, tempat celup kaki dan tangan, kompresor
Prosedurpasteurisasi telur ayam menurut Abustam (2010) yang telah dimodifikasi sebagai berikut: 1. Menyeleksi telur ayam dengan memilih telur yang bersih, segar dan tidak retak. 2. Pasteurisasi telur menggunakan panci yang diisi dengan air pada suhu 60 ºC selama 3,5 menit. 3. Telur yang sudah diseleksi dimasukkan
Turningfdilakukan setiap 6 jam sekali yaitu jam 05.00 (pagi), jam 11.00 (siang), jam 16.00 (sore) dan jam 23.00 (malam). Pengamatan embrio pada telur tetas dilakukan pada umur 4 hari dan 14 hari pada telur tetas DOC dan DOQ serta umur 19 hari pada telur tetas DOC.
1 Rendam telur dalam wadah berisi air dingin. Bila telur yang masuk dalam air terlihat dengan posisi sejajar antara kedua ujungnya, tandanya telur tersebut masih segar. 2- Apabila telur masuk dalam air dengan posisi ujung tumpul sedikit mengambang dan ujung runcing menyentuh dasar air, berarti telur sudah tidak terlalu segar namun masih bisa
pembibitanayam ras yang baik yaitu terpisah dari lingkungan pemukiman dan berjarak minimal 500 meter dari pagar terluar, kandang tidak berada satu lokasi dengan bangunan penetasan atau berjarak minimal 500 meter, jarak antara peternakan pembibitan ayam ras dengan budidaya unggas (ayam, itik dan puyuh)
PenetasanPenetasan adalah kegiatan pengeraman (setter) dan penetasan (hatcher) HE untuk menghasilkan bibit ayam untuk keperluan sendiri atau untuk diperjualbelikan (Dirjen Peternakan, 2008). Penetasan merupakanproses perkembangan embrio di dalam telur sampai telur pecah menghasilkan anak ayam. Penetasan dapat dilakukan secara
MenurutPaimin (2002), ada dua cara penetasan telur, yaitu secara alami (dengan induknya sendiri) dan secara buatan (dengan alat penetas telur). Kapasitas produksi unggas sekali pengeraman hanya beberapa butir saja, akan tetapi untuk mesin tetas sangat bervariasi tergantung kapasitas mesinnya.
.
  • x82dhcv536.pages.dev/579
  • x82dhcv536.pages.dev/793
  • x82dhcv536.pages.dev/644
  • x82dhcv536.pages.dev/488
  • x82dhcv536.pages.dev/495
  • x82dhcv536.pages.dev/276
  • x82dhcv536.pages.dev/789
  • x82dhcv536.pages.dev/699
  • x82dhcv536.pages.dev/670
  • x82dhcv536.pages.dev/564
  • x82dhcv536.pages.dev/873
  • x82dhcv536.pages.dev/248
  • x82dhcv536.pages.dev/543
  • x82dhcv536.pages.dev/186
  • x82dhcv536.pages.dev/903
  • cara membuat penetasan telur ayam dengan lampu