Pameranatau pertunjukan seni rupa bisa diartikan sebagai kegiatan mempertunjukkan sesuatu kepada publik untuk mendapat tanggapan dan penilaian. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan ajang untuk unjuk hasil kerja. Hasil kerja itu dapat berupa benda, dapat pula suatu kegiatan. Disini apa yang dinamakan kritik seni tak jarang akan muncul.

Pengertian Seni Peran – Pada kehidupan bermasyarakat banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan peran, namun tahu gak sih sebenarnya apa itu peran, banyak kata peran diucapkan karena sudah tidak asing lagi ditelinga, apalagi kalau anda sering melihat sebuah perfilman atau sebuah kontes perwayangan yang didalamnya banyak sekali peran-peran yang dilakukan oleh setiap pemain wayangnya. Berikut ini pembahasan tentang seni peran, pengertian seni peran, unsur-unsur seni peran dan teknik seni peran Pengertian Seni PeranPengertian Seni Peran Menurut Para AhliUnsur-unsur Seni PeranGaya Seni Peran dalam Teater TradisionalGaya KomikalGaya RealistikGaya AgunMenyesuaikan Gaya Seni PeranSeni Peran dalam Teater TradisionalTeknik Dasar Seni Peran Seni Peran atau Seni Akting adalah Seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu yang bukan dirinya sendiri,peran adalah suatu kegiatan yang menunjukan sikap dari sifat yang ditimbulkan dalam diri seseorang. sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang ingin dibawakannya. Istilah “Peran” atau “Akting” berasal dari bahasa Inggris dari kata “to act” yang berarti bertindak, berbuat, melakukan atau berbuat seolah-olah menjadi diluar dirinya dari kata “to act” tersebut lahirlah istilah Actor untuk istilah pemeran pria dan Actrees sebagai sebutan untuk pemeran wanita. Jadi secara lebih jelasnya Seni peran ialah unsur pentin dalam pementasan teater, tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater Oleh karena itu, pembelajaran pertama dalam seni teater yang kamu harus pahami adalah teori, konsep, teknik dan prosedur tentang seni peran. Tahukah kamu bahwa seni teater keragaman yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas, ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya di setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan secara adat dan upacara yang mengantarkan pada pembahasan seni peran dalam teater tradisional. Lakon atau naskah yang dibawakan akan memberikan kebutuhan Seni Peran yang berbeda dan menyesuaikan terhadap jenis Seni Teater yang dibawakan terlebih jika sudah berurusan dengan Teater Tradisional. Perlu kamu ketahui bahwa teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat khas dan unik, dilihat dari unsur-unsur pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi dua bentuk pementasan, yaitu teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana. Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan yaitu teater manusia dan teater boneka. Pengertian Seni Peran Menurut Para Ahli Aristoteles seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal. B. Plato dan Rousseau seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya. C. Ki Hajar Dewantara seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia D. Ahdian Karta Miharja seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya. E. Drs. Sudarmaji Seni peran adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,garis,warna,tekstur,volume dan gelap terang. F. Drs Popo Iskandar Seni peran adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok. G. Prof. Drs. Suwaji bastomi Seni peran adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. H. Enslikopedia Indonesia Seni peran adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya. Unsur-unsur Seni Peran Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas, unsur seni yang dimaksud adalah tubuh, suara, rasa, pikir, dan artistik penunjang seni peran lainnya. Pentingnya unsur-unsur seni peran ialah untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur. Lakon/Naskah Unsur ini adalah naskah untuk melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang Pemeran. Unsur ini sangat penting bagi Seni Teater, karena merupakan nafas atau nyawa untuk menjalin hubungan cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang Pemeran. Unsur Penokohan / Peran Penokohan adalah pembagian karakteristik peran, untuk mendukung suatu Lakon. Contohnya penentuan tokoh protagonis yang merupakan tokoh utama, dan antagonis yang merupakan penghambat atau tokoh yang memiliki konflik dengan pelaku utama . Penokohan dalam Seni Teater dapat dibagi menjadi beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain Protagonis, Antagonis, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Confident, Raisonneur, dan Utility. Unsur Tubuh Tubuh seseorang dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan oleh seorang seniman teater. Perhatian yang dimaksud termasuk pengolahan atau pelatihan agar tubuhnya memiliki lentur, memiliki stamina yang kuat dan reflek yang cekatan untuk digunakan sebagai penunjang utama gerak dalam berakting. Unsur Suara Suara, atau vokal adalah salah satu unsur utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan dialog dari Seni Teater. Selain itu beberapa jenis Drama Teater akan membutuhkan unsur ini untuk bernyanyi, hingga menirukan berbagai suara diluar manusia, seperti Hewan dan benda tertentu. Unsur Penghayatan Penghayatan atau penjiwaan berarti mengisi dan memanipulasi suasana perasaan hati, ketika membawakan tokohnya di pentas. Menghayati tokoh yang diperankan sangatlah penting, karena akan memberikan dampak yang besar pada kualitas performans dari seorang Aktor/Aktris. Unsur Ruang Ruang dalam Seni ini merupakan ruang imajiner yang diciptakan Pemeran untuk mengolah posisi tubuh dan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya. Terdapat beberapa variasi ruang, yaitu lebar gerak besar, sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, melalui gerak besar, pemeran akan memberikan suasana; sombong/angkuh, menguasai, agung, perbedaan status, dan kebahagiaan atau justru tampak marah. Unsur Kostum Kostum adalah perlengkapan yang dikenakan, menempel atau melekat pada seniman peran untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur rias, busana, dan asesoris. Selain untuk tujuan estetis, kostum juga berfungsi sebagai penguat atau memperjelas watak tokoh, baik secara fisik, psikis, moral atau sosial. Unsur Properti Properti yang dimaksud dalam Seni Peran adalah semua peralatan yang akan berinteraksi atau digunakan oleh Pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak dikenakan ditubuh. Biasanya properti dapat dikenakan oleh tangan handprop dan berfungsi untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, tongkat, kipas, busur, golok, dll. Unsur Musikal Unsur musikal adalah unsur pembangun suasana laku seni peran di atas pentas, meliputi; irama suasana hati, hingga ke irama vokal dari suatu lagu atau nyanyian yang dibutuhkan untuk membawakan lakon. Gaya Seni Peran dalam Teater Tradisional Gaya seni peran dalam teater tradisional rakyat, menurut Sembung, dapat dikatagorikan dalam tiga jenis adalah seni peran komikal, seni peran realistik, dan seni peran dengan gaya agung. Gaya Komikal Seni peran gaya komikal berarti gaya yang sarat dengan kelucuan yang harus di hadirkan. Biasanya gaya ini hadir ketika tokoh pelawak mulai muncul atau tampil dalam adegan comic relief bagian komik. Gaya Realistik Merupakan gaya yang menekankan kenaturalan dan kemiripan dengan tokoh manusia yang sebenarnya. Seni peran gaya realistik ditampilkan oleh pemeran lainnya dalam membawakan lakon bersumber kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh sejarah atau hanya sekedar tokoh yang harus tampak alamiah. Gaya Agun Seni peran bergaya agung biasanya dilakukan pemeran untuk membawakan cerita atau lakon kolosal/kerajaan. Lakon yang dibawakan pada teater tradisional rakyat sebagian besar tidak berdasar pada naskah tertulis. Sehingga pemeran tidak menghafalkan dialog dan harus melakukan improvisasi atau aksi spontan dengan gaya agung meniru-nirukan gaya tokoh kerajaan. Menyesuaikan Gaya Seni Peran Dari teater tradisional, kita dapat mempelajari bahwa Seni Peran harus menggunakan gaya yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini juga berlaku bagi Teater Modern bahkan Seni Film sekalipun. Film akan cenderung membutuhkan gaya yang realistik, natural atau alami. Sementara itu Seni Teater Kontemporer akan bergerak tanpa batas melewati berbagai gaya Akting. Karena Teater hari ini banyak membawa berbagai referensi dari berbagai sudut pandang, tanpa membeda-bedakannya. Teater Kontemporer dapat bergaya tradisional, adiluhung dan merakyat secara bersamaan dalam satu Lakon. Seni Peran dalam Teater Tradisional Hal unik lainnya dari Seni Tradisional adalah bahwa seorang Aktris atau Aktor tidak hanya dituntut untuk dapat berakting atau berdialog saja. Mereka juga harus dapat menari, menyanyi, menabuh dan memahami konsep dasar iringan musik. Contohnya adalah seorang Dalang dalam Pementasan Wayang Golek/Kulit selain harus dapat fasih bercerita, ia juga harus memiliki kemampuan untuk memainkan wayangnya sendiri. Wayang Orang akan banyak melibatkan tarian tradisional pula. Persona dan Soft Skill Seni Peran, Seseorang yang berakting akan terlibat dengan banyak orang, karena Seni Teater atau Film melibatkan banyak orang untuk memproduksinya. Karenanya, seorang Aktor atau Aktris harus memiliki persona, etos kerja dan kemampuan komunikasi yang baik. Beberapa unsur penting yang harus diperhatikan ketika menjadi pelaku Seni Peran adalah Percaya Diri. Seorang Pemain Peran dituntut untuk sadar akan kelebihannya tanpa menjadi sombong dan mengenal kekurangannya sendiri tanpa rendah diri. Berwawasan dan mudah bergaul. Seorang Aktor atau Aktris harus peka terhadap berbagai isu-isu aktual agar dapat mengikuti berbagai naskah atau judul film yang akan dimainkan. Selain itu wawasan juga akan meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bergaul dengan unsur lain dalam suatu Seni Teater atau film. Keberanian untuk Mencoba dan Gagal Trial and Error. Dibutuhkan agar dapat mengikuti ekspektasi dari semua tim dan kru produksi. Terkadang karena komunikasi yang kurang baik, keinginan pihak lain seperti Sutradara tidak dapat tercapai dan membutuhkan banyak pengambilan ulang adegan atau latihan. Kerja Keras. Seni ini melibatkan banyak orang yang memiliki kepentingan dan waktu yang berbeda-beda dengan kita. Sehingga seorang pelaku Seni Peran harus mampu bekerja keras mengikuti jadwal latihan atau syuting yang cenderung akan selalu padat. Menghindari Kesalahan Pemilihan Tokoh atau miss casting. Seorang Aktor harus mengerti mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam lakon atau naskah yang ia bawakan. Jangan sampai over acting untuk Lakon yang harus realistis, begitu juga sebaliknya, harus lebih ekspresif dan emosional dalam lakon yang memang membutuhkannya. Unsur ekstrinsik persona seorang Aktor atau Aktris diatas terdenga r terlalu umum dan dapat dengan mudah diketahui sebagai common sense. Namun memang kenyataannya hal-hal itu sangat dibutuhkan. Tidak sedikit Aktor atau Aktris yang hebat teknik perannya, tapi dihindari untuk casting oleh sutradara atau produser karena gagal memiliki poin-poin diatas. Hal-hal itu adalah kemampuan dasar kehidupan yang sayangnya masih banyak diacuhkan dan jarang di asah dalam keadaan sadar yang terencana oleh orang-orang. Tanpa Pemeran dengan persona dan soft skill yang baik, suatu pertunjukan teater atau film dapat tersendat proses produksinya. Berbicara soal dasar, selain persona dan soft skill, seorang Pemain atau Pemeran juga harus mengetahui berbagai unsur-unsur pembentuk dari Seni Peran itu sendiri. Teknik Dasar Seni Peran Teknik dasar peran adalah metode dan strategi dasar dalam melakukan atau memainkan Peran. Selain teknik, teknik dasar seni peran juga melibatkan berbagai latihan untuk mempersiapkan tubuh seorang Pemain. Teknik dasar Seni Peran meliputi Olah Tubuh. Latihan dasar untuk menjaga stamina dan kelenturan tubuh. Olah Suara/Vokal. Latihan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan vokal. Olah Rasa. Latihan untuk meningkatkan kemampuan penghayatan dan imajinasi. Ruang. Merupakan kemampuan untuk mengetahui kebutuhan suatu ruang pergerakan dari fragmen atau adegan. Misalnya agar tidak melakukan blocking, yaitu menunjukan punggung pada penonton, sehingga mereka tidak dapat melihat ekspresi dan gerakan tubuh Pemain dengan baik.

Senisastra merupakan bentuk seni yang dinikmati melalui media pendengaran dan penglihatan. Melalui seni sastra dalam kata-kata, seseorang bisa menyampaikan pesan dan kesan dengan cara yang indah. Contoh seni sastra misalnya puisi (suara) dan kaligrafi (tulisan). 5. Seni Teater
Gambar manakah yg paling menunjukkan jenis seni peran yg ananda ketahui1. Gambar manakah yg menunjukkan jenis seni tugas yg ananda pahami? 2. Dapatkah ananda memeragakan salah satu adegan seni peran menurut gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yg menonjol berdasarkan aksara tokoh seni peran dr acuan gambar tersebut? 4. Dapatkah ananda mengidentifikasi pengertian seni peran dr contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah pertimbangan ananda terkait eksistensi pemeran & aktris seni teater tradisional yg ada di daerahmu? Gambar manakah yg menunjukkan jenis seni peran yg ananda ketahuiGambarnya mana ngabs?gada gambarnya di situ… Jawaban mana gambarnyaa? Penjelasan maaf kurang membantuu 1. Gambar manakah yg menunjukkan jenis seni tugas yg ananda pahami? 2. Dapatkah ananda memeragakan salah satu adegan seni peran menurut gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yg menonjol berdasarkan aksara tokoh seni peran dr acuan gambar tersebut? 4. Dapatkah ananda mengidentifikasi pengertian seni peran dr contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah pertimbangan ananda terkait eksistensi pemeran & aktris seni teater tradisional yg ada di daerahmu? Gambar manakah yg menunjukkan jenis seni peran yg ananda ketahui Gambarnya mana ngabs? gada gambarnya di situ… ISPIEC 27001. Ialah standar yang mengatur Informasi Security Management System (ISMS) atau sistem manajemen keamanan informasi. Standar ini digunakan pada perusahaan aplikasi IT dan yang sejenisnya. ISO 28000. Standar ISO ini mengatur sistem keamanan pasokan untuk perusahaan berisiko tinggi, seperti hotel, perbankan, pertambangan, dan sejenisnya. 1. Gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui? 2. Dapatkah kamu memeragakan salah satu adegan seni peran berdasarkan gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter tokoh seni peran dari contoh gambar tersebut? 4. Dapatkah kamu mengidentifikasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerahmu? 1jawabannya no 82ada yang bisa ada yang tidak 3perbedaan yang menonjol terdapat pada karakter aktor dan aktrismaaf ya kalo salah Jenisjenis seni yang pertama yaitu seni musik, Seni musik adalah karya seni yang menggunakan bunyi sebagai unsur seni utamanya. Selain itu, di dalam musik juga ada unsur lain seperti harmonisasi, melodi, dan notasi. Selain dari alat-alat musik, suara musik juga berasal dari manusia, misalnya akapela atau beatbox. 5 6Gambar nilai estetika pada tari Balisalah satunya dicirikan dengangerakan mata atau sering disebutdengan Gambar nilai estetika pada tari Golek salah satunya adalah tata rias busana terutama penggunaan bulu-bulu pada bagian kepala 8Gambar keindahan tari yang Gambar keindahan tari Papua denganbersumber pada gerak Belian di bulu Cendrawasih sebagai ciri khasnyaKalimantan Timur Seni Budaya 143Di unduh dari Diskusi Hasil PengamatanNama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan Hasil dari pengamatanNo Nama Tari Gerak yang di dikaitkan dengan nilai amati estetis pada gerak tari tersebut1234Tari Gambyong dari Jawa Tari Gitek Balen dari BetawiTengah144 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari mempelajari nilai estetis pada gerak tari, coba sebutkan genretari yang menurutmu indah? Mengapa kalian dapat mengatakan bahwajenis tarian tersebut indah? Jelaskan pendapat kalian dengan mengisikolom dibawah ini. Format Diskusi Hasil PengamatanNama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan Jenis tari Alasan memiliki nilai estetis Setelah kalian melakukan pengamatan terhadap genre tari, jawablah pertanyaan dibawah ini 1. Jelaskan nilai-nilai estetika ragam gerak tari dasar? jelaskan perbedaannya!D. Uji Kompetensi Setelah kamu belajar dan melakuakan gerak tari jawablah pertanyaan dibawah ini? 1. Jelaskan yang dimaksud dengan estetika tari? 2. Jelaskan yang dimaksud dengan gerak murni dan gerak maknawi? Berikan contoh-contohnya ! 3. Jelaskan yang diaksud dengan wiraga, wirama dan wirasa dalam estetika tari! Seni Budaya 145Di unduh dari kamu telah melakukan gerak tari dasar. Isilah kolom dibawah inidan diskusikan dengan teman-teman kalianNo Nama Tarian Wiraga Aspek yang diamati Wirasa Wirama123456E. Evaluasi PembelajaranSetelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari isilahkolom di bawah ini 1. Penilaian Pribadi Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian …………………………………..No Pernyataan 1 Saya berusaha belajar ragam gerak dasar tari dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak 2 Saya berusaha belajar gerak tari daerah lain dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak146 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Pernyataan3 Saya mengikuti pembelajaran ragam gerak tari dengan tanggung jawab.☐ Ya ☐ Tidak4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.☐ Ya ☐ Tidak5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.☐ Ya ☐ Tidak6 Saya berperan aktif dalam kelompok.☐ Ya ☐ Tidak7 Saya menyerahkan tugas tepat waktu.☐ Ya ☐ Tidak8 Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari tradisional yang lain.☐ Ya ☐ Tidak9 Saya menghormati dan menghargai pendapat teman.☐ Ya ☐ Tidak10 Saya menghargai hasil karya orang lain yang dipertunjukan.☐ Ya ☐ Tidak2. Penilaian AntartemanNama …………………………………..Kelas …………………………………..Semester …………………………………..Waktu penilaian …………………………………..No PernyataanBerusaha belajar dengan sungguh-sungguh1 ☐ Ya ☐ TidakMengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian2 ☐ Ya ☐ TidakMengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu3 ☐ Ya ☐ Tidak Seni Budaya 147 Di unduh dari PernyataanMengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami4 ☐ Ya ☐ TidakBerperan aktif dalam kelompok5 ☐ Ya ☐ TidakMenyerahkan tugas tepat waktu6 ☐ Ya ☐ TidakMenghargai keunikan ragam dan bentuk teater7 ☐ Ya ☐ TidakMenguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik8 ☐ Ya ☐ TidakMenghormati dan menghargai teman9 ☐ Ya ☐ TidakMenghormati dan menghargai guru10 ☐ Ya ☐ TidakF. Rangkuman Setiap tari memiliki ragam gerak dasar yang dirangkai menjadi sebuahtarian. Gerak dasar tari memiliki aspek pada sikap gerak kepala, tangan, badanatau kaki. Gerak dan sikap yang dilakukan dengan tepat akan melahirkan rasadalam melakukannya. Teknik dalam melakukan gerak yang tepat akan terlihatpantas dalam rangkaian tari tertentu Setiap tarian memiliki simbol dan jenis ragam gerak dasar untukmenjadikan ciri khas gerak pada tarian tersebut. Sehingga tarian tersebutmemiliki nilai estetis yang tinggi untuk dapat dinikmati oleh penonton Ragam gerak dasar yang berbeda antara tarian satu dengan yang lainnyaakan menjadi ciri khas tersendiri, menghargai perbedaan tersebut danmensyukurinya bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan suku danbangsa yang berbeda-beda148 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Refleksi Keanekaragaman ragam gerak dasar tari merupakan rahmat Tuhan danmerupakan kenyataan maka perlu dihargai dan disyukuri menciptakan manusia dari berbagai macam suku dan bangsa. Dariperbedaan gerak tari tersebut maka terlahir tarian yang memiliki ciri khasgerak tertentu. Tari telah menjadi bagian dari kehidupan seorang seniman tari. Denganmenari seorang penari dapat mengekspresikan jiwanya melalui gerak tari yangmemiliki nilai estetika yang tinggi. Gerak dasar tari yang memiliki simbol ataumakna dalam tarian tersebut akan memiliki nilai estetis tersendiri. Melauigerak seorang penari dapat berkomunikasi dengan penikmatnya, dan karenagerak seseorang dapat berekpresi dengan terus mengembangkan gerak tersebutmenjadi lebih gerak yang baru. Seni Budaya 149Di unduh dari 1 Seni PeranBAB 7 PETA MATERI Pengertian Mengobservasi Seni Peran Seni Peran Menginterpretasi Karakter Seni Peran Ragam Jenis Seni Peran Tokoh Seni Peran Kreativitas Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni PeranSetelah mempelajari Bab 7 peserta didik diharapkan dapat1. Mengidentifikasi pengertian seni Membedakan ragam jenis seni peran sesuai kaidah teater Mengidentifikasi unsur seni peran sesuai kaidah teater Memeragakan teknik seni peran sesuai kaidah teater Menginterpretasi karakter tokoh seni peran bersumber lakon teater Berlatih seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater Menampilkan seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Mengawali pembelajaran seni teater, khususnya seni peran dalam kaitanteater tradisional sebagai salah satu unsur penting dalam seni teater. Alangkahbaiknya, kamu untuk mengetahui dan memahami diri sendiri dan keberadaanorang lain di sekitar tempat tinggalmu. Setiap hari dan rentang waktu yangdijalani mengantar usiamu untuk menimba pengalaman dari bagian perjalananhidupmu. Pengalamanmu sangatlah berbeda dengan temanmu. Setiap orang, mendambakan kehidupan damai dan penuh cinta kasihantar sesamanya. Namun kenyataan yang ada, kamu rasakan tidaklahdemikian. Gejolak hadir membayangi kedamaian. Cinta kasih terkubur karenasalah paham, ambisi, angkuh, kesombongan, dan seterusnya Gejolak, berontakdari ambisi pribadi dan keserakahan manusia menentang kenyataan,penyelesaiannya sangat bergantung pada watak seseorang. Tidak mustahil darigejolak antara harapan dan kenyataan menimbulkan pertentangan konflikdengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, suatupilihan dan keputusan bijak dari peran yang dijalaninya, penting untukdipahami dan dimaknai menjadi pengalaman hidup yang berharga. Coba merenung sejenak! Perhatikan orang-orang di sekitarmu! Apa yangkamu lihat? Kamu alami? Kamu rasakan? Kamu pikirkan? Kamu pahami?Dengan banyaknya mengapresiasi keragaman prilaku dan kebiasaan orang,gaya bicara, kedudukan, ciri-ciri fisik dan kejiwaan seseorang di sekitarmuupayakan menjadi modal atau sumber dalam melatih kepekaan pikir, kepekaanrasa dan kepekaaan wicara. Hal ini merupakan modalitas kamu dalammenghadirkan sosok peran di atas pentas dalam pembelajaran seni barang tentu, harus dibedakan antara peran kamu dalam kehidupansehari-hari dengan sosok peran yang akan kamu bawakan melalui seni perandi atas pentas kesenian. Ingat, seni peran dengan watak peran yang hadir bersifat; hitam putih,canda serius, pemarah, pemurah, tragis romantis, baik buruk dan seterusnyaadalah karakteristik manusia yang dipilih dan diangkat sebagai pola konflikcerita dari peran dalam mengusung simbol estetis dan nilai-nilai moral yangditawarkan. Watak atau karakteristik orang atau tokoh yang khas, unik danmempesona biasanya sangat berkesan dalam ingatan. Begitu pula denganorang lain ketika melihat kamu berperan aktif dan mempesona denganmenampilkan seni peran dari suatu tokoh cerita ke dalam wujud pentas seniteater. Seni Budaya 151Di unduh dari penuh kesadaran, berperan aktif, tanggung jawab, salingmenghormati kelebihan dan kelemahan kemampuan seseorang. Termasukketerbatasan kemampuan kamu dan teman kamu adalah inti dalam memaknaihidup dalam suatu keragaman dan kekhasan keunikan yang dihadapimanusia adalah sumber kreativitas mendalami seni peran melalui pembelajaranseni teater yang akan kamu ketahui dan ikuti. Setelah kamu menyaksikan pementasan seni teater di gedung pertunjukan, di tengah lapang, di media sosial, di layar kaca televisi dan layar perak bioskop. Unsur seni peran apa saja yang kamu lihat dan berkesan? Coba kamu amati gambar di bawah ini, untuk mengidentifikasi karakter peran dalam mengawali pembelajaran seni peran! 1 23 4 56 7 89 Sumber Dok. Penulis152 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari perhatikan gambar tersebut lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini!1. Gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui?2. Dapatkah kamu memeragakan salah satu adegan seni peran berdasarkan gambar tersebut?3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter tokoh seni peran dari contoh gambar tersebut?4. Dapatkah kamu mengidentifikasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut?5. Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerahmu? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokkan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! No Nama Peran Ragam Gaya Seni Peran UraianGambar Komikal Realistis Agung 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Seni Budaya 153 Di unduh dari kamu mengisi kolom tabel tentang ragam seni peran, kemudiandiskusikan dengan teman-teman kamu dan isilah kolom tabel berikut dibawah ini! Format Diskusi Hasil PengamatanNama Kamu NIS Hari/Tanggal Pengamatan Nama Unsur Karakter Peran Peran Nomor Kedudukan Ciri Fisik Ciri Psikis Uraian Gambar Peran Baik atau Unsur Tubuh Unsur 1. Jahat Kejiwaan 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah tentang teori dan konsepseni peran beserta unsur-unsur yang melingkupinya. Selanjutnya, kamulakukan pengamatan terhadap karakter peran dengan melihat pementasanlangsung atau menonton tayangan dari video, media sosial, televisi sertamembaca referensi dari berbagai sumber belajar154 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Pengertian Seni Peran Seni peran merupakan unsur penting dalampementasan teater. Mengapa demikian? Karenatanpa kehadiran seni peran yang dilakukanseorang atau banyak orang selaku pemeran diatas pentas tidak mungkin terjadi peristiwateater. Oleh karenanya, pembelajaran pertamadan utama dalam seni teater yang kamu haruspahami adalah teori, konsep, teknik danprosedur tentang seni peran. Seni peran secara etimogis bahasa Inggris Sumber Dok. penulisberasal dari kata “ to act to” yang berarti berbuat,bertindak, melakukan atau berbuat menjadi Gambar Prabu Cakradewaatau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Seni Peran Gaya AgungDari kata “to act” lahirlah istilah actor dan adalah pemeran, pelaku atau pemain Lakon Sang Prabu Borosngorauntuk pria dan actris istilah penamaan untukpemain wanita. Oleh karenanya berbicaramasalah pemain yang memiliki padanan; aktor,aktris, pelaku, atau pemeran kehadirannya tidakdapat lepas dari seni peran. Keragaman seni teater yang kita miliki dankita ketahui, baik teater tradisional maupunteater non tradisional transisi, modern, dankontemporer memiliki jenis dan bentukpementasan yang khas. Kekhasan ragam teatertradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya disetiap suku dan masyarakat Indonesia sangatberhubungan erat dengan kehidupan secaraadat dan upacara yang mengantarkan padapembahasan seni peran dalam teater tradisional. Perlu Kamu ketahui bahwa teater tradisional Sumber Dok. penulisyang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat Gambar Peran Bapak Haji Senikhas dan unik, dilihat dari unsur-unsur Peran Gaya Realistik Lakonpembentuk seninya dapat dibedakan menjadi Kabeureuyandua bentuk pementasan, yakni teater tradisional Seni Budaya 155Di unduh dari dan teater tradisional istana. Terkaitdengan media ekspresinya dapat pula dibedakan,yakni teater manusia dan teater boneka. Berdasarkan struktur pementasan teater Sumber Dok penulistradisional, mulai dari pementasan musik dan Gambar Peran Pendekartarian pembukaan, lawakan atau bodoran,babak drama atau lakon yang dibawakan sampai Seni Peran Gaya Realistikmusik penutup dalam membawakan seniperannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis Lakon Si Ridon Jago Karawanggaya. Seni peran dalam teater tradisionalrakyat, menurut Sembung, 199233 dapatdikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu; “ seniperan komikal, seni peran realistik, dan seniperan dengan gaya agung “. Seni peran gayakomikal biasanya hadir ketika pelawak mulaimuncul atau tampil dalam adegan comic reliefbagian komik. Seni peran gaya realistikbiasanya ditampilkan oleh pemeran lainnyadalam membawakan lakon bersumberkehidupan sehari-hari sejarah / realistik,sedangkan seni peran dengan gaya agungbiasanya dilakukan pemeran dalammembawakan cerita atau lakon kerajaan babad,mitologi, dst,. Karena lakon yang dibawakanpada teater tradisional rakyat tidak berdasarpada naskah tertulis, tetapi garis besar ceritaatau lakon bagal, bedrip maka setiap pemerantidak menghafalkan dialog untuk kebutuhanpentas melainkan improvisasi aksi spontan. Jika Kamu perhatikan pementasan teater Sumber Dok penulistradisional rakyat dan istana, setiap pemeran Gambar Peran Pendongengmemiliki kemampuan ganda dalammembawakan seni peran. Disamping memiliki Seni Peran Gaya Realistikketerampilan dalam gaya membawakan perantokoh lakon cerita, juga mereka terampil dalam Pertunjukan Teater Tutur PMtoh–Acehbernyanyi, menari, memainkan, dan memahamiiringan musik. Sebagai contoh, peran tokohputih dan hitam pendekar-penjahat dalampementasan teater rakyat sebelum156 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari dialog dengan membawa pesancerita atau lakon selalu di awali dengan menari,bahkan di tengah-tengah adegan atau babakkadangkala mereka pun melakukan bernyanyi. Dengan keterbatasan yang dihadapi dan ciri Sumber Dok penuliskesederhanaan yang nampak pada pementasan Gambar Peran Dalangteater tradisional rakyat dari para pendukungdalam membawakan peranannya pada lakon Gaya Agung –Teater Bonekayang digelar, ternyata dengan sikap terusberulangnya satu cerita atau dalam kapasitas Lakon Mahabarata dan Ramayanacerita yang terbatas akhirnya para pemainnyapun terlatih untuk mendalami dan menjiwaimasing-masing peran dalam tipe casting perantetap tertentu. Dengan demikian bahwa seorang pemeran Sumber Dok penulisdalam pementasan teater rakyat dituntut tidak Gambar Peran Dalangsekedar dapat berdialog melalui kata-kata ataugestur tubuh, tetapi harus memiliki kemampuan Gaya Agung –Teater Bonekamenari pencak silat, tari gelombang, danseterusnya, menyanyi, menabuh, dan Lakon Mahabarata dan Ramayanamemahami iringan musik. Contoh lain, seorangDalang Wayang Golek, Cepak, Kulit, dst dalampementasan teater tradisional istana, disampingmereka fasih dalam menuturkan cerita melaluidialog atau tanpa dialog juga cekatan dalambernyanyi antawacana, suluk, dst dan terampilmenarikan peran tokoh wayang sesuai wataktokoh dan iringan musik. Seni peran dalam perkembangannya lebihpopuler dikenal dengan istilah seni pemain dalam melakukan perannyadikenal dengan kata; aktor, aktris, pemain,tokoh, pemeran dan seterusnya Aktor, aktris,pemain, tokoh, pemeran merupakan inti atauunsur utama dalam seni peran. Oleh karenanya,tanpa kehadiran seorang pemain dalampementasan tidak akan terjadi peristiwapementasan seni. Namun perlu diingat, dalam Seni Budaya 157Di unduh dari peran, baik teater tradisional mau pun Setelah kamu belajarteater pengembangan atau teater modern agar tentang penngertianterjadi komunikasi antar para pemain dan seni peran, jawablahpenontonnya ada beberapa hal unsur penting beberapa pertanyaanyang harus diketahui, antara lain sebagai berikut. di bawah ini! 1. Apa yang1 Adanya kerja keras, kerja sama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun dimaksud dengan irama permainan dalam seni peran. Selain seni peran atau itu juga keterlibatan dengan beberapa unsur akting? artistik pentas yang melingkupi tokoh dalam 2. Apa perbedaan suatu adegan, babak atau disebut dengan seni peran teater kepekaan ruang dalam membangun atmosfir rakyat dan teater pementasan. istana? Apa yang harus kamu2 Menghindari terjadinya kesalahan lakukan agar seni pemilihan tokoh atau miss casting dalam seni peran yang kamu peran, sehingga terjadi over acting akting bawakan, dapat yang berlebihan atau under acting akting mempesona ? dibawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang dibawakan. Pemain, aktor, aktris yang baik adalah manusia kreatif yang selalu berinsiatif untuk mendadani dan menyempurnakan tubuhnya, mentalnya, sosialnya tanpa harus menunggu perintah orang lain, tetapi bersifat patuh atas arahan Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal trial and error. Pada dasarnya suatu keberhasilan, kamu harus meyakini dari kegagalan. Itulah pentingnya suatu kegigihan dan kemauan yang keras perlu ditanamkan oleh kamu menuju keberhasilan yang Memiliki wawasan dan suka bergaul. Oleh karena itu, disyaratkan untuk gemar membaca, menonton pementasan dan harus peka terhadap kejadian sekitar dan isu-isu yang aktual untuk melatih ingatan dan emosi kamu sekaligus sebagai bahan apa yang akan dibicarakan dalam tematik Harus percaya diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tidak sedikit orang di sekitar kita memiliki; kecantikan, ketampanan, jelek, pendek, jangkung atau postur tubuh tidak ideal, tidak menarik dan menjadi pusat perhatian orang lain. Akan tetapi158 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan ditunjang dengan kemampuan lebih dari dirinya menjadi luar biasa dalam bidang seni peran. Contohnya; Reza Rahardian, Dude Herlino, Olga Syahputra Alm, Sule, Adul, Ucok Baba, Soimah, , Christine Hakim, Deddy Miswar, dan beberapa pemain primadona yang ada di daerah kamu, dan seterusnya Untuk mengetahui dan mengalami pembelajaran seni peran, perlu diingatpara pakar teater atau teaterawan berpendapat bahwa seorang aktor, aktris,pemain adalah seperti halnya tanah lempung atau tanah liat yang siap dibentukmenjadi apa saja. Artinya, bahwa aktor atau seorang pemain itu sebagai bahanbaku mampu menjadi media melalui kepekaan; tubuh, rasa dan suara dalammembawakan peran dari tuntutan lakon cerita yang diekspresikan secaraestetis melalui simbol atau lambang audio suara, kata-kata, visual geraktubuh dan penjiwaan penghayatan peran di atas pentas. Dengan demikian kepekaan dan mengolah kesadaran terhadap unsurseni peran yang melingkupinya mampu menampilkan perannya sesuai watakperan dengan takaran pas, sehingga mampu mengundang pesona, greget, taksudalam suatu pementasan. Artinya, dalam seni peran akan dialami danditemukan persoalan takaran atau ukuran dalam menciptakan iramapermainan apakah lebih mengarah pada “over acting“ atau akting yangberlebihan atau bersifat “under acting” atau akting dibawah ukuran atautakaran yang seharusnya, sehingga irama permainan menjadi monoton, tidakberkembang, menjemukan, membosankan lawan main dan penonton. Dalam seni peran terjadi kebebasan tafsir, orsinil, bersifat laku jujur atasperan yang diemban para pemainnya. Peran yang sama dari satu lakon daripengarang yang sama, diperankan oleh seseorang dapat terjadi perbedaanpenafsiran dalam membawakan seni peran . Hal ini terjadi, karena jam terbangdan pengalaman dalam dunia seni peran yang berbeda dan itulah membuktikanbahwa dalam dunia seni peran terkandung nilai kejujuran tanpa baik tidaknya atau memikat tidaknya seni peran yang dibawakanoleh seseorang hanya dapat diberikan oleh penontonnya, bukan atas penilaiandiri sendiri pemain atau aktor. Berdasarkan jenis dan bentuk teater tradisional tersebut sangatmempengaruhi ciri atau identitas pembentuk seninya, termasuk di dalam halseni peran. Terkait dengan seni peran yang dibawakan para aktor, aktris,pemain, termasuk kamu dalam seni peran teater tradisional dapat dikemukakansebagai berikut. Seni Budaya 159Di unduh dari Ciri-Ciri Seni Peran Teater Rakyat dan Teater IstanaNo. Seni Peran Teater Tradisional Rakyat Istana1 Tidak ada naskah tertulis, lakon Ada naskah baku atau disampaikan dalam bentuk bagal, bedrip naskah tertulis bersumber atau garis besar cerita saja bersumber cerita cerita ramayana, daerah setempat, mahabarata dan cerita panji kebsaran raja-raja.2 Seni peran dilakukan bergaya komikal, gaya Seni peran dilakukan gaya realistik, gaya agung serta bersifat spontan agung dengan persiapan tanpa latihan karena masing-masing latihan yang matang dan pemain sudah mengetahui jalan cerita dan mapan. Pembagian peran sering diulang-ulang. Pembagian peran untuk masing-masing untuk masing-masing pemain bersifat multi pemain bersifat tipe peran yang sudah terbina lama, alami dan casting atau penokohan cenderung memiliki multi peran dapat yang sudah dibagi dengan menari, menyanyi, melawak, memainkan jelas, pasti, dan terbina musik dan bermain drama. sebagai penari, penyanyi, pelawak dan bermain Seni peran lebih mengutamakan isi seni Seni peran lebih nilai pesan dan mengusung fungsi terkait mengedepankan seni adat istiadat dan unsur hiburan dari pada adiluhung yang baku isi mengedepankan keindahan bentuk seni seni dan nilai seni dan estetis. Oleh karena itu tidak heran bahwa mengusung fungsi terkait kecenderung seni peran dalam pementasan kebesaran raja, upacara teater tradisional rakyat unsur-unsur seni dan hiburan. Oleh karena didalamnya bersifat tidak baku, banyak itu tidak heran bahwa pengulangan, sederhana, bersahaja, dan kecenderung seni peran spontan. dalam pementasan teater tradisional istana unsur- unsur seni didalamnya bersifat baku dan terorganisir dengan Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Bahasa yang digunakan dalam Bahasa yang digunakan menyampaikan pesan cerita atau lakon dalam menyampaikan cenderung menggunakana bahasa daerah pesan cerita atau lakon yang bebas. cenderung menggunakan bahasa daerah yang ketat atau menggunakan bahasa dengan idiom-idiom bahasa yang benar sesuai Peralatan kebutuan seni peran handprop, Peralatan kebutuan senirias, busana dan asesoris lebih sederhana, peran handprop, rias,tidak rumit dan menggunakan peralatan busana dan asesorisseadanya. lebih rumit, glamour dan Peristiwa pementasan melalui para Peristiwa pementasan pemerannya dibangun penuh keakraban dibangun penuh hidmat, dan tanpa jarak dengan penonton. bersifat khusus keluarga istana, dan cenderung membangun prestise citra raja dan kehormatan istana. Berdasarkan tabel di atas, bahwa seni teater yang kita miliki, utamanyaadalah teater tradisional yang merupakan kekayaan bangsa kita danmemberikan inspirasi sebagai suatu gagasan untuk memahami keunikan dankekhasan dalam memdalami seni peran. Dimana seorang aktor atau pemaindalam pementasan teater tradisional memiliki multi talenta; dapat menari,menyannyi, main peran drama dalam suatu lakon sejarah dan atau kehidupankeluarga, sehingga kekayaan teater tradisional yang dimiliki dapat dicintaioleh pemiliknya atau penontonnya. Namun demikian, kamu harus memahami bahwa belajar seni peransebagai unsur penting dalam seni teater, juga hendaklah mengetahui beberapaunsur terkait seni peran. Unsur yang dimaksud adalah tubuh, suara, rasa,pikir, dan artistik penunjang seni peran. Melalui pembelajaran dan latihanyang sungguh-sungguh dalam penguasaan teknik seni peran dapatmemunculkan sosok peran yang menganggumkan, mempesona, mengigit,memiliki greget, mengandung ruh dan peran menjadi hidup menarik hatipenonton. Hal inilah sejatinya yang harus dilakukan oleh seorang pemainatau aktor dalam seni teater. Seni Budaya 161 Di unduh dari Unsur Seni PeranPada dasarnya seorang pemain dalammembawa seni peran harus prima danmempesona di atas pentas. Sebagai rasatanggung jawab yang dipikulnya, maka seorangpemain atau aktor, aktris untuk senatiasa selalumengasah kemampuan dirinya agar memilikikepekaan melalui proses latihan unsur seniperan, yakni. tubuh, suara, dan rasa penghayatanyang dasar seorang pemeran tidak sebataspenguasaan tubuh, ekspresi mimik,penghayatan, suara, dan kemampuan pikir yangharus dimiliki. Akan tetapi dalam pembelajaranseni peran perlu ditunjang dengan pengetahuandan pemahaman terhadap unsur-unsurpenunjang seni peran. Adapun unsur-unsur Sumber Dok penulis Gambar Cerita Ramayanapenunjangnya yakni, memahami cerita atau Karya Valmikilakon, rias, busana, asesoris kostum, peralatanhandprop, irama permainan atau kepekaan musikalitas dan kepekaan ruangruang spatial tubuh dan tempat bermain peran.Pentingnya unsur-unsur seni peran adalah untuk memberikankesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan perandan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubunganunsur. Hubungan seni peran yang dimaksud bahwa seorang pemain tidakdiam saja, duduk tertidur, berdiri kaku, melangkah seenaknya dan berbuatsekehendak hati tanpa dorongan dan motivasi yang jelas dalam menciptakanirama permainan secara bersama dan bekerja sama dengan kehadiran tokohdan atau unsur artistik kamu ingat kembali, inti dari seni teater adanya peran, pemain,pelaku dengan media utamanya manusia. Inti dari cerita yang disampaikantokoh adalah konflik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalamhubungan sebab akibat plot cerita dengan mengusung tema cerita. Adapuntema cerita dimaksud yakni pertentangan; tokoh utama dengan tokoh yanglainnya heroic, tokoh utama dengan dirinya sendiri psikologi, pertentangandengan lingkungannya sosial dan pertentangan dengan keyakinannnyareligi. Tema-tema cerita atau lakon tersebut menjadi unsur penting dalammembangun dan mengembangkan seni peran. Unsur-unsur seni peran dapatdijelaskan berikut Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Lakon Kata lakon sama halnya dengan istilah ngalalakon-boga lalakon’ dalam,Bahasa Sunda, atau ngelelakon’ dalam, Bahasa Jawa artinya melakukan,melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh ataupemeran utama dengan kata-kata verbal atau tanpa berkata-kata non verbaldalam suatu peran yang dibawakan. Kedudukan lakon, cerita atau naskah merupakan unsur penting dalamseni teater sebagai nyawa, nafas atau roh dalam menjalin hubungan ceritastruktur cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang cerita atau naskah teater adalah hasil karya seniman dan atau sastrawanyang diwujudkan atau diangkat ke atas pentas teater. Lakon yang ditulis oranglain pengarang di mata seniman teater merupakan bahan baku atau sumberide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peranmelalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teatertradisonal yang ada di Unsur Penokohan atau Peran Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang danatau beberapa pemain merupakan unsur penting dalam seni peran yangbersumber dari lakon, cerita, dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis olehseorang pengarang. Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukantokoh atau peran, antara lain Protagonis, Antagoni, Deutragonis, Foil, Tetragoni,Confident, Raisonneur, dan Protagonis adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama boga lalakon disebut sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah yang menggerakan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatic konflik. pertentanganb. Antagonis adalah lawan tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis adalah yang mengahalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan Deutragonis adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama. Seni Budaya 163Di unduh dari Foil adalah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat netral. Tokoh ini memberi masukan-masukan positif kepada kedua belah pihak untuk mencari jalan yang terbaik. f. Confident adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama. Pendapat-pendapat tokoh utama tersebut pada umumnya tidak boleh diketahui oleh tokoh-tokoh lain selain tokoh tersebut dan Raisonneur, adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada Utilitty adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut goro-goro punakawan. Kedudukan tokoh utilitty, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggembira atau hanya sebatas pelengkap saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak terlalu penting. Ada atau tidaknya tokoh ini, tidak akan mempengaruhi keutuhan lakon secara tematik. Kalau pun dihadirkan, lakon akan menjadi panjang atau menambah kejelasan adegan peristiwa yang dibangun. Perwatakan atau watak peran atau karakteristik yang dimiliki pemeranatau pemain di dalam lakon adalah ciri-ciri, tanda-tanda, identitas secarakhusus bersifat pencitraan sebagai simbol yang dihadirkan peran, berupa;status sosial, fisik, psikis, intelektual dan religi. Status sosial sebagai ciri dari perwatakan adalah menerangkan kedudukanatau jabatan yang diemban peran dalam hidup bermasyarakat pada lingkuplakon, antara lain; orang kaya, orang miskin, rakyat biasa atau jelata,penggangguran, tukang becak, kusir, guru, mantri, kepala desa, camat, bupati,gubernur, direktur atau presiden, dan seterusnya Fisik sebagai ciri dari perwatakan, menerangkan ciri-ciri khusus tentangjenis kelamin laki-laki perempuan atau waria, kelengkapan pancaindra ataukeadaan kondisi tubuh cantik-jelek, tinggi-pendek, kurus-buncit, kekar-lembek, rambut hitam atau putih, buta, pincang, lengan patah, berpenyakitatau sehat, dan lain-lain. Psikis sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenaihal kejiwaan yang dialami pemeran, seperti; sakit ingatan atau normal, depresi,traumatik, penyimpangan seksual, mudah lupa, pemarah, pemurah, penyantun,pedit, pelit, dermawan, dan sebagainya164 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khususmengenai hal sosok peran dalam bersikap dan berbuat, terutama dalammengambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya,kecerdasan pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat-cepat-berpikir, kharismatik gambaran sikap sesuai dengan kedudukanjabatan, tanggung jawab berani berbuat berani menanggung resiko, asalkandalam koridor yang benar. Unsur seni peran berikutnya adalah tubuh pemainsebagai media ungkap wujud fisik dengan kelenturan dan ekspresi Unsur Tubuh Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakanunsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuhkamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks ataukepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harusrajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akandibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuhyang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akanpotensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau Unsur Suara Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui ronggadan pita suara adalah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untukpenyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara sebagai sarana dalam seni peran seni teater agar berfungsidengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perludilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuhyang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni Unsur Penghayatan Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalamansukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seniperan nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapatperhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nyaakan terasa berbeda. Sekalipun bersumber penokohan yang sama dari naskahyang sama. Hal ini, sangat bergantung pada sejauhmana upaya pengalamanseni peran dalam mengasah kepekaan sukma, sehingga memunculkankesadaran rasa simpati dan empati diri sendiri terhadap orang lain dankepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Latihan untuk Seni Budaya 165Di unduh dari kepekaan rasa atau sukma atau pengaturan emosi bagi seorangpemain dapat dilakukan melalui teknik olah rasa yang akan dibahas pada subbab seni peran Unsur Ruang Ruang dalam seni peran merupakan unsur yang menunjukan tentang;ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuhdengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya; lebar gerak besar,sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, gerak besar, biasanyapemain memperoleh suasana; angkuh, sombong, menguasai, agung,kebahagiaan, perpedaan status, dan atau marah. Adapun, ruang wajar danbersahaja biasanya dilakukan seorang pemain pada suasana; akrab, bersahaja,status sama, damai, tenang, dan nyaman. Ruang seni peran yang dibangunseorang pemain dengan gerak atau respon kecil, biasanya dilakukan dalamsuasana tertekan, sedih, takut, mengabdi, budak. Memahami pengertian ruang secara umum adalah tempat, area, wilayahuntuk bermain peran dalam melakukan gerak diam pose atau gerak berpindahmovement. Hal ini dapat dilakukan dengan pengolahan terhadap irama geraklangkah cepat, lambat dan sedang, garis dan arah langkah horizontal,vertikal, diagonal, zigzag, melingkar dan berputar atau melingkar dalam suatuadegan peran. 8. Unsur Kostum Pengertian kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yangdikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuhpemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostummeliputi unsur; rias, busana, dan asesoris sebagai penguat, memperjelaswatak tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial. Contohnyadalam berpakaian, seperti; polisi, tentara, hansip, satpam, guru, kepala desa,pejabat, rakyat, pengemis, wadam, dan anak Unsur Property Pemahaman Property dalam seni peran adalah semua peralatan yang di-gunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh,tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan handprop dan berfungsiuntuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, cangk-long, tongkat, pentungan, kipas, panah, dan busur, serta golok,166 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Unsur Musikal Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangun suasana laku seniperan di atas pentas, meliputi; irama suasana hati atau sukma dalammembangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suarapengucapan opera, gending karesmen, wayangwong, dan seterusnya sangpemain, atau aktor, dan irama musik sebagai penguat karakter tokohAstrajingga, Bodor, Semar, dan Raja berupa; gending, musik, suara ataubunyi dan effek audio, baik melalui iringan musik langsung live maupunmusik rekaman playback,contohnya Musik Kabaret, dan Musik Operet. Setelah kamu belajar tentang unsur seni peran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini! 1. Apa saja yang termasuk unsur seni peran dalam seni teater? 2. Apa perbedaan penokohan dan perwatakan di dalam seni peran? 3. Apa yang dapat kamu lakukan setelah kamu mengetahui dan memahami unsur-unsur seni peran? Kamu telah mengetahui dan memahami unsur–unsur pemeranan sebagai pengalaman kamu dalam meningkatkan kualitas pengalaman belajar dalam memfungsikan potensi; wiraga, wirahma, wirasa dan wicara. Pembelajaran berikutnya kamu diharapkan dapat mengolah kemampuan seni peran, melalui praktik dan latihan teknik seni peran dengan terstruktur dan terbimbing dengan guru agar kamu memiliki penguasaan dan kepekaan dalam seni peran! Seni Budaya 167Di unduh dari Teknik Dasar Seni Peran Teknik adalah cara, metode dan strategi Arah Gerakan Kepaladalam melakukan atau menyelesaikan sesuatukegiatan dengan baik dan benar atau aman. Sumber Dok penulisTeknik seni peran dapat kamu pahami Gambar Gerak Kepala Teknik Olahsebagai suatu cara, metode atau cara untuk Tubuh Teatermengoptimalkan keterampilan potensipikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam Sumber Dok. Agus Supriyatna, 2016membawakan peran atau tokoh dengan totalitas Gambar Gerak Mata Teknik Olahdan penuh kesadaran, sehingga diperoleh Tubuhmanfaat dalam meningkatkan akting atauseni peran dari suatu tokoh atau peran yangdiekspresikan. Belajar seni peran tidak dapat lepas daribeberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur seniperan dapat kamu ketahui melalui pembelajaranteori dan praktik dengan materi berupapenguasaan teknik seni peran olah tubuh, olahsuara, olah rasa dan tentang Ruang denganbeberapa unsur pendalam dengan bimbinganguru. Pembelajaran teknik dasar seni peran dapatdilakukan dengan menggunakan pendekatanyang dilakukan oleh beberapa pakar seni teaterBoleslavsky, 1975; Stanislavsky,1980; Arayana,2005 Rendra, 1913 aplikasinya dilakukanmelalui tahapan-tahapan teknik seni peransebagai berikut. Hal ini dilakukan agar kamu memiliki;ketahanan tubuh, suara yang memadaidan kepekaan rasa dalam mencapai tujuanpembelajaran agar berpengalaman dalam seniperan atau Olah Tubuh Olah tubuh merupakan pembelajaranpraktik melalui pengolahan atau pelatihanagar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat,168 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari tubuh dan daya refleks tubuh. Dalam Arah Gerakan Jari Tanganhal ini jelas, kamu harus memakai pakaianpakaian olah raga. a. Stamina / Kekuatan Tubuh Sumber Dok penulis Kekuatan tubuh adalah cara bagaimana Gambar Gerak Jari Tangan Teknikmelatih terhadap tubuh agar kamu memiliki Olah fisik dan pernapasan yang sehat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guruberlari beberapa keliling sesuai dengan luaslapangan atau sesuai dengan luas ruangan kalaudi dalam gedung. Latihan pernapasan, denganmenarik dan membuang udara pernapasanmelalui hidung dengan dada, diagfrahmadan perut kembung kempis. Setelah kamumelakukan pengolahan daya tubuh dilanjutkandengan aktivitas peregangan bagian otot tubuh b. Streching / Peregangan Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian otot-otot tubuhagar lentur dan memiliki daya gerak refleks. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru, mulai dari; mata, mulut, muka,leher, bahu, dada, pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan,paha, kaki, dengkul kaki, betis, engkel kaki, tumit, dengan cara digerakan-gerakan atas-bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar-ke dalam atau dengan carapenguncian dengan 2 x 8 hitungan. Setelah melakukan peregangan latihandilanjutkan dengan menjaga keseimbangan tubuh. c. Keseimbangan tubuh Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kamu agar dilatih kemampuanotak dalam menguasai keseimbangan ini penekanan padakekuatan kaki. Latihannya, kamu bersama guru melakukan gerakan berdiri dengan duakaki, satu kaki, dengan posisi tangan bisa di pinggang atau lepas seperti latihannya dengan diam beberapa hitungan, berdiri atas bawah ataudengan penguncian atau dengan staccato patah-patah. Setelah melakukanlatihan keseimbangan tubuh dilanjutkan pada olah suara. Seni Budaya 169Di unduh dari Olah Suara Olah suara merupakan praktik pengolahan Sumber Dok penulisatau pelatihan elemen-elemen yang berhubungandengan suara melalui teknik pernapasan dan Gambar Gerak Lidah Teknik Olahpengucapan agar kamu memiliki; artikulasi Suarayang jelas, intonasi suara, dinamika suara, dankekuatan suara. a. Artikulasi Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalampengucapan kata-kata agar apa yang dikatakanmenjadi jelas dengan apa yang diterimapendengarnya. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru melakukan pengucapan kata-kata bersuara atau tidak bersuara dengan tempo yang berbeda-beda untukmembantu pengolahan suara melalui mulut dan bibir secara diulang denganpernapasan yang teratur. Berikutnya latihan kamu terfokus pada materiintonasi. b. Intonasi Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan kata-kata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton atau kesan datar. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuahkalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan tekananpada salah satu kata yang dianggap Pagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata pagi iniPagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata hujanPagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata tidak turun.Setelah kamu berlatih intonasi dilanjutkan pada penguasaan materi dinamika. c. Dinamika Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara; cepat-lambat-sedangwajar dari suatu kata dan atau kalimat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkansebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukanperubahan tempo pengucapan pada salah satu kata yang dianggap Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan cepat Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan lambat Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan sedang.Latihan tempo pengucapan telah kamu lakukan, selanjutnya latihlah kekuatansuara kamu. d. Power / Kekuatan Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan daripengucapan suatu kata atau kalimat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru mengucapkan sebuah kalimatatau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan pengucapanterdengar tidaknya apa yang kamu katakan, tetapi tidak berteriak. Contohnya Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara keras Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara lemah3. Olah Rasa Olah rasa adalah suatu proses latihan yangmenempatkan perasaan sebagai objek utamadari pengolahan / latihan. Latihan dilakukan untuk menggali “Potensidalam” agar dapat diatur dan dikendalikansesuai dengan kebutuhan emosi latihan Olah Rasa disisi lain akanmampu membangun kejujuran rohani danpembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat Sumber Dok penulisdan membatasi. Selanjutnya pembebasan Penghayatan Teknik Olah Sukma atau Kepekaan Rasatersebut diharapkan membantu sikap perasaan Gambar Eksplorasiuntuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitasseni peran. Seni Budaya 171 Di unduh dari materi latihan yang kamu harus lakukan antara lain a. Teknik Konsentrasi Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat menentukan kelangsunganmengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalammenguasai peran. Pada bagian ini konsentrasi seorang aktor akan berupayameng-Alienansi mengasingkan dirinya dari kehidupan nyata yang dijalaninyasehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa, dankarsanya pada satu pusat perhatian. Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan /pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yangakan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan. Unsur-unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasiantara lain Pembebasan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahanhati, kepekaan rasa, kesiapan dan kekuatan mental, pemusatan pikiran danperhatian. Latihan dapat kamu lakukan dengan cara • Latihan mengosongkan pikiran, • Pemusatan pikiran pada suatu objek, misalnya, lilin yang menyala, bunga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, harimau, dan seterusnya, • Pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal. b. Pengindraan Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadapberbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu berikut. • Mata, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap objek-objek penglihatan visual. • Hidung, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap objek-objek aroma penciuman. • Telinga, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi “ terhadap objek-objek suara / bunyi pendengaran. • Lidah, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap rasa taste manis, asin, pahit, masam pengecapan. • Tubuh, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap sentuhan / Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari kemampuan panca indra yang berkaitan dengan olah rasasenantiasa ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadirsebagai rangsangan emosi dalam teknik seni peran. c. Kepekaan Rasa Tahapan pembelajaran/ latihan pada bagian ini merupakan tujuan utamadari latihan Olah Rasa, dimana sejak diawali tahapan Konsentrasi, meditasidan pengindraan maka diharapkan kamu memiliki suatu kepekaan sukma/ rasa atau penghayatan batin yang mampu menghadirkan keterampilanmengatur/ mengendalikan permainan emosi kapan saja bila diperlukan. Rasa/ sukma adalah kekuatan “ Dalam “ dari pada aktor yang kemudianditampilkan kepada penonton melalui media-media mime/ mimik airmuka, gesture gerak-gerik tubuh, emosi suara dialog, laku dramatik dankarakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau tidak langsung mutlak dapatdihadirkan karena ada dorongan perasaan yang perasaan tersebut diantaranya melalui latihan kepekaan emosi rasasedih, rasa takut, rasa marah, rasa gembira, rasa benci. d. Imajinasi Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagaihasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaanmetaforik terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuahperenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif. Latihan dapat kamu lakukan dengan bimbingan guru • Berimajinasi melakukan kegiatan keseharian, seperti orang bertemu jabat tangan – memeluk, orang berpisah jauh melambaikan tangan, orang berpapasan senyum–membungkuknya badan, dan seterusnya • Berimajinasi dengan berbuat seolah-olah menirukan gerakan atau jalan manusia, binatang orang lumpuh, orang pincang, orang tua, anak muda, bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau, kera, dan seterusnya • Berimajinasi dengan andai aku menjadi metaforik angin, air, suara, benda tertentu, matahari, bulan, bintang, pohon, burung, dan seterusnya Seni Budaya 173Di unduh dari Ruang Sumber Dok penulis Pengertian ruang dalam seni teater adalah Gambar Arena Terbuka sebagai Tempat Pertunjukantempat bermain peran acting dengan lingkupperalatan dan sett dekorasi yang dihadirkandi atas pentas. Tempat bermain peran dapatdilakukan di lapang, di dalam kelas atau khususdiciptakan di atas panggung ini oleh pemain harus diisi dandihidupkan menjadi satu kesatuan yang utuh,sehingga mendukung peran yang di dalam mengisi dan menghidupkanruang bagi seorang pemain adalah kemampuanmerespons kepekaan; blocking, moving, businees,leveling terhadap ruang dan lawan Blocking Sumber Dok penulis Blocking berhubungan dengan latihan- Gambar Wilayah Pentaslatihan untuk mendukung elemen artistik,dimana para pemain harus memiliki kepekaanruang. Artinya para calon aktor harus dilatihbagaimana memposisikan dirinya pada wilayahpentas, apabila pentas di isi lebih dari 1 satuorang pemain. Untuk pembagian wilayah pentas atau tempat yang perlu diketahui olehkamu, pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga wilayah, sembilan wilayah danatau 16 wilayah, dengan perhitungan semakin ke belakang panggung ataupentas harus dilakukan dengan peninggian panggung atau dilakukan 6. KaTP = Kanan Tengah Pentas1. KaDP = Kanan Depan Pentas 7. KaBP = Kanan Belakang Pentas2. DTP = Depan Tengah Pentas 8. BTP = Belakang Tengah Pentas3. KiDP = Kiri Depan Pentas 9. KiBP = Kiri Belakang Pentas4. KiTP = Kiri Tengah Pentas5. Centre = Pusat Pentasb. Movement Movement artinya bergerak, pergerakan atau berpindahan Moving dikenal juga dengan Movement yakni pergerakan ataupindah tempat yang dilakukan oleh pemain di atas pentas. Pergerakan174 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari perpindahan tempat bagi seorang pemain dapat dilakukan ke depan,ke samping, ke belakang, mendekat atau menjauh asalkan perpindahanyang dilakukan pemain tidak menutup atau menghalangi pemain lain. Sumber Dok penulisGambar Movement Diagonal. Arah Kanan Area Panggung Sumber Dok penulis Gambar Movement Melingkar Kanan Area PanggungMovement dapat kamu lakukan dengan cara 1 Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 2 Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 3 Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Seni Budaya 175Di unduh dari Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lintasan ke samping pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lintasan mendekat – menjauh dari pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lintasan menjauh – mendekat kepada pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lurus Horizontal =Lurus Vertikal =Lurus Diagonal =Melingkar = Zigzag =c. BusineesBusinees atau bisnis adalah usaha yangdilakukan pemain dalam membunuh dari rasamembosankan atau kejenuhan atau kebingunganatau kekakuan dalam berbuat sesuatu dalammengisi luang atau kekosongan waktu yang kata lain bahwa Businees adalah suatutindakan atau upaya menanggapi terhadap peran Sumber Dok penulis Gambar Businees dalamyang dibawakan dengan bantuan handprop atau Pemerananperalatan tangan benda yang digunakan,seperti; mengambil pisang - dialog - dikupas -dialog -dimakan - buang kulit pisang - dialog dan seterusnya. Contoh-contohBusinees dalam bermain peran sangat bergantung pada peran yang dibawakandengan daya dukung handprop apa yang memungkinkan, seperti; memainkantopi, memainkan tongkat, memainkan dasi, memainkan alat musik, memakaidan membuka sepatu, baju, dan kaos Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Leveling Istilah leveling dari asal kata tingkatan Sumber Dok penulisatau undak-undak. Oleh karena itu dalam Gambar Levelingkonteks seni peran teater leveling merupakan Dalam Adegan Pemerananpengaturan tinggi rendah pemain dalam ruangpentas. Pengaturan tinggi rendah pemain, baikpersonal maupun grouping selalu dilakukanbahwa pemain yang berada di belakang pemainlain hendaknya memiliki kesadaran harus lebihtinggi dan pemain yang berada di depannyamemberikan level lebih rendah agar keduanyatampak menguntungkan untuk terlihat olehpenonton. Sesungguhnya bagi pementasan apapun termasuk seni teater, audiencepenonton akan mendapat kesan mendalam apabila menonton sebuahpementasan yang baik, manakala pementasan tersebut dimainkan oleh parapemain yang berkarakter. Pelaksanaan latihan teknik lakon dramatik ataukarakter pada bagian akhir digunakan naskah atau skenario, dan tema lakonatau tema cerita yang dibawakan sebagai sumber kamu belajar tentang teknik seni peran, jawablah beberapapertanyaan di bawah ini!Apa saja yang kamu ketahui tentang teknik seni peran?Jelaskan hubungan teknik seni peran dengan watak tokoh yang dibawakan!Kamu telah memahami dan berpraktik seni peran melalui materi teknikseni peran sebagai pengalaman kamu dalam mengasah dan meningkatkankualitas potensi unsur–unsur seni peran. Selanjutnya, kamu melaluilatihan kelompok, yang terstruktur dan bimbingan dari guru dan temankamu, ajak untuk berkreativitas seni peran sesuai dengan watak tokohyang akan kamu tampilkan yang bersumber dari naskah lakon teatertradisional yang dibaca dan ditentukan bersama! Seni Budaya 177 Di unduh dari Kreativitas Seni Peran Kreativitasseniperan adalahsuatumetodeataucarauntukmengoptimalkankemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran seniperan terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma dan pikiryang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggung jawabatas peran yang diembannya. Semua ini dilakukan sehingga diperoleh manfaatganda, berupa kebugaran, kecerdasan dan terjadi peningkatan kualitas dalamseni peran dari suatu watak tokoh yang dibawakan. Pembelajaran seni teater melalui kreativitas seni peran dapat kamulakukan dengan menggunakan keberanian trial and error dan mau melakukanpembelajaran dengan memulai analisis peran sebagai berikutAnalisis Peran Analisis artinya mengurai, memecah atau membedah sesuatu halberdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsinya daya pikir kamu. Analisisperan dalam seni teater adalah kemampuan kamu untuk mengurai danmenghubungkan tokoh yang ada di dalam naskah yang kamu baca, dan yangakan teman kamu perankan dengan tokoh yang kamu akan bawakan dalambentuk seni peran. Kegiatan analisis peran atau penokohan dari sumbernaskah yang kamu baca dituangkan dalam bentuk draf atau format analisisperan. Adapun draf atau format analisis tokoh atau peran, dapat kamu simakdan lakukan analisi tokoh sesuai dengan formal tabel berikut kamu memilih, menentukan dan atau menggunakan potonganlakon bersumber cerita dari teater tradisional yang ada di daerahmu,lakukan analisis seni peran sesuai watak tokoh dengan ketertarikan kamuatau pembagian peran dalam kelompok kamu dengan langkah-langkahanalisis peran sebagai berikut. Tabel Analisis Peran Lakon Nama Kelompok ……………….No. Babak/ Nama Kedudukan/ Ciri- Ciri- Rias Busana Pera- Adegan Tokoh Status Tokoh Ciri Ciri To- Tokoh latan Fisik Psikis koh Tokoh1178 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Babak/ Nama Kedudukan/ Ciri- Ciri- Rias Busana Pera- Adegan Tokoh Status Tokoh Ciri Ciri To- Tokoh latan Fisik Psikis koh Tokoh Dst23456 Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst Keuntungan seorang pemain dengan membuat analisis tokoh adalah untukmemudahkan koordinasi kerja dalam melakukan latihan seni peran secarabersama dalam hal membangun kesamaan visi dan misi seni peran yang akanditampilkan oleh pemain tokoh lain dalam kelompok kamu. Adapun tujuanakhirnya dengan melakukan analisis peran adalah terciptanya; keutuhan,keterpaduan dan keharmonisan seni peran sesuai dengan watak tokoh darinaskah yang kamu dan kelompok kamu akan tampilkan. Langkah selanjutnyadalam kreativitas seni peran adalah melakukan latihan bersifat individu dankelompok, hingga melakukan presentasi seni peran lisan dan tulisan Sebelum berlatih seni peran dibiasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih ekspresi tubuh, wajah, mulut, vokal dan sukma yang kamu akan gunakan dalam mengeklorasi watak tokoh dalam seni peran .2. Bacalah naskah dibawah ini sampai akhir atau tuntas secara sendiri atau kelompok langkah reading!3. Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh casting peran yang sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk!4. Lakukan analisis tokoh dan perwatakana sesuai dengan peran yang akan kamu bawakan berdasarkan petunjuk naskah pengarang atau tanda- tanda yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog tokoh di dalam naskah!5. Lakukan observasi tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu dan temanmu bawakan berdasarkan pengamatan kamu terhadap orang-orang di lingkungan sekitar dengan keunikan, kekhasan, dan memiliki daya pesona atau greget. Seni Budaya 179 Di unduh dari Hafalkan dialog percakapan antartokoh dan ekplorasi menggali gerak tubuh, suara, dan penghayatan peran berdasarkan tokoh yang kamu akan bawakan berdasarkan naskah!7. Setelah hafal naskah dan mengetahui tanda akhir dialog lawan main seni peran, lakukan olah atau eksplorasi ruang berupa bloking, moving, business, leveling, waktu, dan suasana dalam membangun irama permainan Setelah lepas naskah, ekplorasi melalui teknik seni peran dan eksplorasi terhadap unsur penunjang seni peran rias, busana, dan property. Selanjutnya kegiatan kamu adalah menyeleksi, dan menyusun ekspreasi seni peran sesuai watak tokoh yang dibawakan dalam latihan kelompok!9. Menyongsong minggu terakhir penampilan, kamu dan kelompok kamu harus melakukan kegiatan membentuk gladi kotor dan gladi bersih di tempat, di kelas, atau di panggung yang akan kamu gunakan untuk menampilkan kreativitas seni peran dalam seni teater secara Akhirnya kelompok kamu mempresentasikan dan memaknai pembelaja- ran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan dan bermain seni peran dengan watak tokoh yang kamu bawakan secara individu dan kelompok sebagai hasil dalam berkreativitas seni peran. Pada prinsipnya bahwa kreativitas dalam seni peran adalah berupaprosedur atau tahapan dalam proses implementasi pembelajaran seni peransesuai watak tokoh dengan naskah yang kamu baca! Untuk memperolehhasil seni peran yang maksimal kamu harus melakukan tahapan dan langkah-langkah pembelajaran yang disarankan guru. Kreativitas seni peran dalam seni teater melalui langkah-langkahpembelajaran dapat disarikan sebagai Memilih dan menentukan lakon2. Membaca naskah lakon reading3. Pembagian peran/tokoh casting peran4. Menganalisis peran/tokoh5. Menghapal naskah lakon6. Mengamati watak tokoh bersumber teater tradisional yang ada di daerahmu atau dari orang-orang disekitarmu 180 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok8. Menyeleksi watak tokoh seni peran9. Menyusun dan membangun watak/ karakter tokoh seni peran,10. Menggabungkan seni peran dalam latihan kelompok,11. Membentuk seni peran gladi kotor dan gladi bersih sebagai hasil latihan kelompok12. Menampilkan seni peran kelompok dengan lisan praktik seni peran dan tulisan konsep seni peranSetelah kamu belajar tentang lingkup dan kreativitas seni peran melaluiaktivitas; analisis watak tokoh, proses latihan dan menampilkan seni peranbersumber lakon teater tradisional yang dipilih oleh kelompok kamu, isi-lah kolom tabel di bawah ini dengan V Cheklis!E. EVALUASI PEMBELAJARAN1. Penilaian PribadiNama …………………………………..Kelas …………………………………..Semester …………………………………..Waktu penilaian …………………………………..No Pernyataan 1 Saya berusaha belajar seni peran dengan sungguh-sungguh.☐ Ya ☐ Tidak2 Saya mengikuti pembelajaran seni peran dengan tanggung jawab.☐ Ya ☐ Tidak3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.☐ Ya ☐ Tidak4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.☐ Ya ☐ Tidak Seni Budaya 181 Di unduh dari Pernyataan5 Saya berperan aktif dalam kelompok.☐ Ya ☐ Tidak6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu.☐ Ya ☐ Tidak7 Saya menghargai keunikan perilaku manusia di daerah saya.☐ Ya ☐ Tidak8 Saya menghormati dan menghargai orang tua.☐ Ya ☐ Tidak9 Saya menghormati dan menghargai teman.☐ Ya ☐ Tidak10 Saya menghormati dan menghargai guru.☐ Ya ☐ Tidak2. Penilaian AntartemanNama …………………………………..Kelas …………………………………..Semester …………………………………..Waktu penilaian …………………………………..No PernyataanBerusaha belajar dengan sungguh-sungguh1 ☐ Ya ☐ TidakMengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian2 ☐ Ya ☐ TidakMengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu3 ☐ Ya ☐ TidakMengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami4 ☐ Ya ☐ TidakBerperan aktif dalam kelompok5 ☐ Ya ☐ Tidak182 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari PernyataanMenyerahkan tugas tepat waktu6 ☐ Ya ☐ TidakMenghargai keunikan ragam dan bentuk teater7 ☐ Ya ☐ TidakMenguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik8 ☐ Ya ☐ TidakMenghormati dan menghargai teman9 ☐ Ya ☐ TidakMenghormati dan menghargai guru10 ☐ Ya ☐ TidakF. Rangkuman Seni peran atau seni akting merupakan unsur utama dalam seni peran adalah ilmu dan seni dalam membawakan suatu peran atau sosoktokoh yang dijalin oleh lakon atau cerita yang mengandung konflik. Seni peranadalah keterampilan dalam melakukan, bertindak, berbuat seolah-olahmenjadi dengan karakter peran sesuai lakon yang dibawakan di atas pentassecara tepat, logis, etis, estetis, dan mempesona. Seni peran dilakukan olehseorang atau beberapa orang pemain. Pemain dalam seni teater disebut jugadengan istilah tokoh, aktor, aktris, atau pemain. Seorang pemain yang baikharus; rajin berlatih, bekerja sama, berinisiatif, menguasai unsur dan teknikseni peran, serta memiliki kesadaran akan potensi kelebihan dan kekurangandiri sendiri dan potensi teman dalam menciptakan irama dan suasanapermainan dalam seni peran. Ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional, dapat dibedakandalam gaya; komikal, realistik dan, agung. Unsur seni peran meliputi ekspresi tubuh, ekspresi wajah, ekspresi suara,ekspresi irama permainan seni peran, penghayatan peran, kostum rias,busana, dan asesoris dan peralatan handprop pemain. Teknik dasar seni peran meliputi; olah tubuh, olah suara, dan olah rasa/sukma. Kreativitas seni peran dalam seni teater dapat dilakukan dengan langkah-langkah atau prosedur sebagai berikut Memilih dan menentukan lakon, Seni Budaya 183 Di unduh dari lakon reading, pembagian peran casting peran, menganalisisperan, menghafal lakon, mengamati karakter peran dari orang-orangdisekitarmu, mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peranmelalui latihan individu dan kelompok, menyeleksi karakter peran, menyusunkarakter peran, menggabungkan karakter peran dengan unsur seni perandalam latihan kelompok, membentuk gladi kotor dan gladi bersih seni peransebagai hasil latihan kelompok, menampilkan seni peran kelompok denganlisan dan tulisan, serta mengevaluasi pembelajaran seni Refleksi Keragaman dan keunikan karakteristik peran yang hadir dalam kehidupandi masyarakat merupakan sumber gagasan dalam mengembangkan seni mengetahui karakter peran yang dibawakan dalam pembelajaran seniperan merupakan suatu pemahaman dan kesadaran bahwa manusia diciptakanTuhan memiliki kecenderungan perilaku dan kedudukan sosial yang berbedadi mata manusia tetapi memiliki kedudukan yang sama sebagai hambadihadapan Tuhan. Dengan belajar seni peran sebagai inti dari seni teater tradisional dapatdimaknai dan syukuri bahwa secara tidak langsung kita belajar untukmemahami kehidupan dari kita dan dari orang lain. Oleh karena itu, kitamanusia dengan segenap potensi kelebihan dan kekurangan kita yangdianugrahi Tuhan, berupa; pikir, tubuh, suara, kehalusan rasa, kekayaan seni,budaya dan lingkungan sosial yang menyertainya sudah sepantasnya untukmenjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatanumat manusia, bangsa dan negara dengan cara bekerja sama, bersikap simpatidan empati terhadap sesama mahluk dan ciptaan Uji Kompetensi Kegiatan akhir pembelajaran seni peran perlu kiranya dilakukan evaluasiberupa uji kompetensi terhadap kamu, baik teori maupun praktik. Setelah mempelajari lingkup seni peran dan mengetahui langkah-langkah kreativitas dalam seni peran, coba presentasikan konsep dan praktik seni peran secara kelompok dengan lisan dan tulisan bersumber ceritera daerah atau lakon teater tradisional yang ada di daerahmu dan kamu akan tampilkan !184 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari 1 Menyusun Naskah LakonBAB 8 PETA MATERI Pengertian Mengobservasi Seni Peran Seni Peran Menginterpretasi KarakterSeni Peran Ragam Jenis Seni Peran Tokoh Seni Peran Kreativitas Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni Peran Setelah mempelajari Bab 8 peserta didik diharapkan dapat1. Mengidentifikasi lakon teater Membedakan ragam jenis dan bentuk lakon teater Mengidentifikasi unsur-unsur lakon teater Membedakan teknik menyusun lakon teater Mengapreasiasi lakon teater Menginterpretasi lakon teater Menyusun naskah lakon teater Mempresentasikan naskah lakon dengan lisan dan tulisan bersumber lakon teater tradisional. Seni Budaya 185Di unduh dari Terkait pembelajaran seni teater di kelas X, pada bab. 7, kamu telah belajartentang seni peran sebagai tahapan dan unsur penting dalam pembelajaranseni teater. Tahap pembelajaran selanjutnya, pada kamu akan diajakbelajar untuk menyusun naskah lakon. Lakon, teks cerita, teks pidato, karya tulis dan lain sebagainya disebutnaskah. Lakon bagian dari naskah, karena medianya kata-kata. Tetapi tidaksemua naskah disebut lakon teater drama, karena di dalam lakon teatermengadung unsur konflik. Konflik dalam cerita dibangun adanya pertentanganpandangan tokoh peran lain atau unsur lain yang menghambat itikad baikdari peran utama sebagai ciri dari lakon teater atau drama. Kedudukan lakon di dalam pementasan seni teater menjadi unsur penting,khususnya pementasan drama. Lakon teater drama memberikan napaskehidupan di atas pentas melalui keutuhan unsur lakon diungkap sang kreatormelalui media seni rupa, bunyi, gerak dan totalitas tubuh manusia. Lakon teater merupakan hasil karya masyarakat, sastrawan, seniman yangdiwujudkan melalui media kata-kata. Kata-kata yang diungkapkan dengantertulis atau lisan dengan bentuk pilihan bahasa puitik atau prosaik atau terjadigabungan keduanya, tergantung kepada kebutuhan pentas, agar terjadikomunikasi dengan pembaca atau apresiatornya. Lakon, kisah atau cerita ditangan sang kreator, yakni pemeran, sutradaraperamu seni teater, drama merupakan bahan baku yang perlu diolah secaraseksama. Yakni proses kreatif, mengintrepretasi teks tulisan menjadi kontekspementasan melalui perwujudan seni teater atau drama. Manfaat adanya naskah lakon dalam suatu pementasan teater, termasuk didalamnya seni drama tidak lain untuk memberi kemudahan bagi sangpenggarap agar efektif dan efisien di dalam menentukan langkah-langkahmenyiapkan materi seni, produksi dan publikasi pementasan sesuai dengantujuan yang hendak dicapai kepada public penonton. Menyusun naskah lakon adalah pekerjaan yang tidah mudah, hal ini dapatdilakukan apabila kita memiliki daya imajinasi dan kreativitas tinggi dalammembiasakan diri untuk berlatih dan terus mengasah diri dalam hal duniakepengarangan. Melalui pembelajaran ini diharapkan kamu dapat mengetahui, memahami,mengalami dan mampu menyusun naskah lakon untuk menambah wawasandalam mendalami pembelajaran seni Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari kamu membaca kisah, lakon atau menyaksikan pementasan teater;di panggung, media televisi, layar perak bioskop, unsur penting apa sajayang dapat kamu ketahui dan pahami? Coba kamu amati gambar di bawahini, untuk mengidentifikasi keragaman lakon pementasan teater tradisionaldalam mengawali pembelajaran menyusun naskah lakon!12345 6Kamu perhatikan gambar di atas lebih seksama, kemudian jawablahpertanyaan di bawah ini!1. Gambar manakah yang menunjukan teater tradisional yang ada di daerahmu atau yang kamu ketahui?2. Dapatkah kamu menceritakan peristiwa lakon dari salah satu contoh gambar tersebut?3. Apa perbedaan yang menonjol terkait unsur lakon dari contoh gambar tersebut?4. Dapatkah kamu mengidentifikasi unsur lakon dari contoh gambar tersebut? Seni Budaya 187Di unduh dari Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan lakon teater tradisional yang ada di daerahmu? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan sumber lakon pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! Sumber Cerita/Lakon No Nama Epos UraianGambar Pementasan Roman Hikayat Mahabarata- 1. 2. Ramayana 3. 4. 5. kamu mengisi kolom tabel tentang sumber cerita atau lakonpementasan teater tradisional tersebut, kemudian diskusikan dengan teman kamu dan isilah kolom di bawah ini! Format Diskusi Hasil PengamatanNama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan 188 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Unsur Uraian Hasil Pengamatan Pengamatan1 Judul Lakon2 Jenis Lakon3 Tema Lakon4 Unsur Lakon5 Gambaran Singkat Lakon6 Pesan LakonAgar kamu lebih mudah memahami, bacalah dan pelajari lebih mendalamtentang teori, konsep, teknik dan prosedur lingkup teater. Selanjutnya,kamu bisa mengamati lebih lanjut dengan melihat pertunjukan langsungataupun melihat tayangan dari video, media jejaring sosial, dan televisiserta membaca referensi dari berbagi sumber belajar yang lain!A. Pengertian Lakon Kata lakon sama halnya dengan istilah Sumber dok. lalakon’ dalam, Bahasa Gambar Wayang Kulit Jawa TeaterSunda, atau lelakon’ dalam, Bahasa Jawa Boneka Sumber Lakon Eposartinya melakukan, melakoni peran ataumemerankan tokoh cerita dengan berkata-kata Sumber dok. atau tanpa berkata-kata non verbal di Gambar Wayang Golek Teateratas pentas. Boneka Sumber Lakon Cerita Epos. Kedudukan lakon dalam pementasan teatermerupakan nyawa, nafas atau ruh dalammenjalin hubungan atau membangun susunanstruktur cerita melalui penokohan atau peranyang dibawakan seorang atau lebih dalam pemetasan teater adalah hasilkarya kolektif masyarakat, seniman dan atau Seni Budaya 189 Di unduh dari yang diwujudkan dalam bentuk Sumber dok. lakon dengan cara ditulis atau tidak com, 2014tertulis leluri. Lakon di mata seniman atau Gambar Wayang Wong Teaterkreator seni teater merupakan bahan baku atau Istana Sumber Lakon Cerita ide, gagasan dalam menyampaikanpesan estetis bentuk/wujud pementasan dan Sumber Lakon Cerita Panjipesan moral makna kehidupan melalui Gambar Topeng Arja Bali Teaterkreativitas pementasan seni teater. Rakyat Lakon dalam pementasan teater tradisional Sumber dok. rakyat dan teater istana di kita baca, com, 2014Indonesia, memiliki ciri tidak menggunakan Gambar Wayang Wong Teaternaskah tertulis bersifat baku sebagaimana lakon Istana Sumber Lakon Cerita teater non tradisional. Lakon dalam pementasan teater merupakanpelengkap pokok dari keseluruhan bentukpenyajian keseniannya. Hamid, 197631mengungkapka bahwa “Lakon atau cerita inibiasanya tanpa naskah tertulis sedang dialogberkembang mekar secara spontan. Kadangjalan cerita lakon berkembang dalampementasannya sendiri. Artinya tanpapenaskahan, hanya alur dan karakter tokoh lakon yang ditentukan lebih dulu kepada parapemainnya “. Lebih lanjut menurut Sembung, 199226umumnya cerita-cerita berasal dari cerita-ceritarakyat yang berbau sejarah. Sebagai manifestasikehidupan mereka sehari-hari. Temanyaberkisar pada kehidupan rumah tangga,kriminalitas, kekejaman, dan kemalangan, sertakelakuan-kelakuan yang tidak dapat diterimaoleh masyarakat. Adakalanya lakon teatermengambil dari kejadian tahun 1918 diBelendung ketika membuat induk irigasiWalahar. Contoh-contoh lakon dalam TopengBanjet dapat dilihat dalam berbagai topik kriminalitas adalah cerita tentangSi Ridon, seorang jawara yang suka memamerkankejawaraannya dan suka memeras orang lain,tetapi akhirnya ia terbunuh karena ulahnya190 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari melalui tangan teman seperguruannya Sumber Teater Rakyat – Lakonyang bernama Camang. Dengan demikian Romanbahwa cerita-cerita teater rakyat dapat Gambar Mendu Riaudigolongkan pada cerita melodramatik ataupuncerita komikal, peristiwa-peristiwanya disusun Sumber Teater Rakyat – Lakonuntuk menghasilkan premis yang bertujuan Romanmembangkitkan kesadaran ide atau moral yang Gambar Mendu Riaudapat dipakai baik dalam rumah tangga, maupundalam kehidupan bermasyarakat secara baik. Setelah kamu belajarContoh premis yang biasa terdapat pada cerita tentang pengertianTopeng Banjet adalah a Kegegabahan dalam lakon, jawablahbertindak akan menimbulkan penderitaan. B beberapa pertanyaanYang jahat akhirnya menemui nasib yang di bawah ini!mengenaskan. 1. Apa yang Naskah lakon pada teater tradisional dimaksud dengandituangkan dalam bentuk bedrip atau bagal hakekat lakon?cerita atau lakon bersifat garis besar dari adegan 2. Apa perbedaanlakon yang akan di pentaskan. Lakon bersumber lakon teaterdari kisah-kisah roman, kisah 1001 malam tradisionaldesik, kisah gambaran kehidupan sehari-hari, rakyat dan teatersejarah, legenda, babad, epos, dst. yang tradisional istana ?mengakar, tumbuh dan berkembang di tengahmasyarakat pemiliknya. Sumber-sumber cerita atau naskah lakondapat kamu peroleh melalui cerita-cerita fiksi,cerita sejarah, cerita–cerita daerah Nusantaraatau cerita daerah setempat lebih lakon teater remaja dengan sarat nilaipendidikan terdapat pada; kisah 1001 malamLampu Aladin, Ratu Balqis, Sang Penyamun,dst.., legenda Sangkuriang, Sangmanarah,Lutungkasarung, Si Pahit Lidah, Batu Menangisdst.., sejarah Pangeran Borosngora, PangeranGesan Ulun, Pangeran Kornel, Wali Songo, dst.,Babad Babad Tanah Jawa, Babad Tanah Sunda,Babad Kacirebonan, Babad Tanah Leluhur,dst.,Hikayat Raja-raja,Kasultan, Panji Umar Amir, dst., dan EposMahabarata dan Ramayana. Seni Budaya 191Di unduh dari untuk contoh lakon teater tradisional lainnya dapat kamutanya pada grup atau kelompok seni teater yang masih bertahan atau caribeberapa sumber melalui media. Pada hakekatnya lakon teater adalah tentang kehidupan. Artinya, nilai-nilai kehidupan menjadi sumber ide dan gagasan dalam penyusunan ataupenulisan lakon atau cerita. Di dalam lakon atau kisah pada intinya selalumengandung unsur konflik. Karena dengan adanya konflik berupa pertentanganyang alami pelaku, pemain atau tokoh di dalam cerita akan mengalir danberkembang. Konflik cerita dalam lakon dapat dibangun dengan terjadinya pertentangantokoh utama protagonis dan tokoh lawan antagonis atau bisa terjadinyatokoh utama dengan dirinya sendiri intern conflict, seperti memilih keyakinanatau kejiwaan yang dihadapi. Konflik cerita pun dapat terjadi apabila tokohutama mengalami pertentangan dengan lingkungan extern conflict, yaknimerubah suatu kebiasaan atau masyarakat adat yang dapat menimbulkanmusibah, wabah, seperti penyakit, banjir, dan bencana lain yang ditimbulkanakibat pengaruh alam dan lingkungan masyarakat. Apabila lakon dihadirkan atau dibuat dengan tidak memperhatikan kaidahdan hakekat dramatic yakni mengesampingkan konflik, maka cerita akanterasa monoton atau datar dan membosankan. Apabila terjadi, hal inimerupakan kesalahan awal yang fatal bagi penggarap dan pasti tidak akanberhasil menciptakan tontonan yang baik dan bermutu. Jadi berpandai-pandailah memilih lakon atau kisah yang dapat mendorong cerita berkembangdalam laku dramatic dan struktur lakon yang tersusun serta memuncak. Konflik cerita dapat dibangun dengan menghadirkan beberapa pola,diantaranya ; pola perubahan, pola kejayaan dan keruntuhan, pola kekalahandan kemenangan, pola penderitaan dan kebahagian, pola penindasan dankemerdekaan dan lainnya yang dialami tokoh utama dalam menggulirkankisah atau cerita yang berujung apakah happy ending atau tragis cerita pun dapat juga dibangun dengan menghadirkan tiga unsurutama Poima itikad tokoh utama, Mathema adanya hambatan tokoh lainatau sumber lain dan Pathema dampak atau hasil kemenangan atau tragis. Lakon yang baik, tidak lepas dari beberapa pertimbangan, antara lain;kejelian memilih lakon sesuai usia dan perkembangan peserta didik, memilikidaya tarik tematik, memiliki waktu yang cukup dalam penyiapan materipementasan, lakon yang dibawakan menjadi wahana dan sarana pendidikandalam berbagi pengalaman dengan positif dan Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari
4Jenis Rasio Keuangan Bank yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Koleksi Sahamnya.         Saham bank masih menjadi buah bibir saat ini. Dari tren bisnis bank digital yang mencuat sampai bank besar yang mau melakukan rights issue untuk akuisisi seperti BBRI. Nah, kamu harus tahu kalau saham bank punya rasio khusus yang
Jenis Jenis Seni – Hallo sahabat lentera, setelah sebelumnya kita membahas seni batik, pada kesempatan kali ini kita akan membahas apa arti seni secara luas beserta macam macam seni. Penasaran kan? Yuk simak penjelasan lengkapnya! Pengertian Seni Pengertian Seni Menurut Para AhliFungsi Seni dan Manfaat Seni Fungsi Seni Bagi IndividuSeni Sebagai Alat Memenuhi Kebutuhan FisikFungsi Seni Bagi SosialMacam Macam Seni Seni Musik Seni RupaSeni TariSeni TeaterSeni SastraPenutupan by google Mungkin sebagian dari kalian bertanya, sebenarnya apa arti seni? Pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan dan diungkapkan melalui suatu media. Sifat seni nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, dan dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Pendapat lain menyatakan bahwa pengertian seni adalah semua hal yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Pengertian seni secara umum adalah hasil dari aktivitas seseorang yang dituangkan dalam bentuk karya sehingga bisa mempengaruhi perasaan orang lain. Secara etimologi, pengertian seni berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata sani yang memiliki arti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Artinya, seni sangat erat hubungannya dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”. Pengertian Seni Menurut Para Ahli by google Agar dapat memahami apa arti seni, berikut pendapat beberapa ahli tentang definisi seni. Pengertian seni menurut para ahli adalah Aristoteles Menurut Aristoteles, pengertian seni adalah bentuk ungkapan dan penampilan yang tidak pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu meniru alam. Ki Hajar Dewantara Menurut Ki Hajar Dewantara, arti seni adalah hasil keindahan yang dapat mempengaruhi perasaan orang yang melihat dan seni merupakan perbuatan manusia yang dapat memunculkan dan memberi pengaruh perasaan indah. Plato Menurut Plato, pengertian seni adalah hasil tiruan alam dan segala isinya ars imitator naturam. Thomas Munro Menurut Thomas Munor, definisi seni adalah alat buatan manusia yang dapat menimbulkan efek psikologis pada manusia lain yang melihatnya. Sudarmaji Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah hasil manifestasi batin dan pengalaman estetis manusia menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, baik gelap maupun terang. Herbert Read Menurut Herbert Read, definisi seni adalah ekspresi hasil pengamatan dan pengalaman yang berkaitan dengan perasaan, aktivitas fisik dan psikologis dalam bentuk karya. Drs. Popo Iskandar Drs. Popo Iskandar berpendapat bahwa arti seni adalah hasil ungkapan emosi seseorang yang disalurkan kepada orang lain dalam keadaan sadar baik bermasyarakat/kelompok. Alexander Baum Garton Alexander Baum Garton berpendapat, definisi seni adalah keindahandan tujuan dari seni adalah menjadikan penikmat seni merasa bahagia. Hilary Bel Menurut Hilary bel berpendapat, pengertian seni adalah istilah yang digunakan untuk semua karya yang menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya. Immanuel Kant Menurut Immanuel Kant, definisi seni ialah sebuah impian, karena rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan. Leo Tolstoy Leo Tolstoy berpendapat, seni adalah sebuah ungkapan perasaan pencipta yang kemudian diungkapkan pada orang lain melalui karyanya, dengan harapan mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pencipta. Eric Ariyanto Menurut Eric Ariyanto, pengertian seni adalah aktivitas rohani atau batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan seseorang yang melihat atau mendengarnya. Ensiklopedi Indonesia Menurut Ensiklopedi Indonesia, pengertian seni adalah ciptaan dari semua hal, karena keindahan seni membuat orang senang untuk melihat, merasakan atau mendengar. Baca Juga Seni Batik Fungsi Seni dan Manfaat Seni by google Berdasarkan pengertian seni yang telah disebutkan di atas, fungsi seni adalah sebagai bentuk atau cara penyampaian ekspresi seseorang kepada orang lain dan lingkungannya. Fungsi seni dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi seni bagi individu dan fungsi seni bagi sosial. Fungsi Seni Bagi Individu Fungsi seni bagi individu adalah sebagai alat dalam memenuhi kebutuhan. Bentuk kebutuhan tersebut diantaranya Manusia adalah mahluk yang sigap dalam memberi apresiasi pada keindahan dan penggunaan berbagai benda. Dalam proses pemenuhan kebutuhan fisik ini, para seniman mempunyai peranan penting dalam menciptakan berbagai benda-benda bernilai seni untuk memuaskan kebutuhan fisik dan memberi kenyamanan bagi orang lain. Seni Sebagai Alat Memenuhi Kebutuhan Emosional Emosi adalah peraasaan yang ada dalam diri manusia. Perasaan tersebut berupa perasaan senang, marah, sedih, haru, cinta, benci, dan lain-lain. Semua orang perlu meluapkan perasaan dalam diri agar kondisi kejiwaannya tetap normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional tersebut, manusia butuh dorongan dari luar dirinya. Misalnya, orang yang memiliki jiwa seni akan mengungkapkan emosinya melalui seni musik atau seni lukis. Ketika seseorang merasa stress, maka ia membutuhkan waktu untuk rekreasi, nonton bioskop, atau hal lainnya untuk meredakan tekanan jiwa. Fungsi Seni Bagi Sosial Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Dalam hal ini seni berfungsi sebagai media untuk pemenuhan kebutuhan sosial. Seni Sebagai Media Pendidikan Dalam dunia pendidikan, peranan seni juga penting. Melalui seni, individu dapat belajar ilmu pengetahuan dengan cara menyenangkan. Contohnya seorang siswa bisa belajar musik atau drama, dimana kegiatan ini dapat mengekspresikan diri mereka kepada orang lain. Seni Sebagai Media Informasi Fungsi seni selanjutnya yaitu seni juga bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan lebih mudah. Contohnya penggunaan poster tentang informasi bahaya narkoba atau penyampaian program pemerintah. Poster adalah hasil dari karya seni yang berfungsi memberi informasi kepada orang sekitar. Seni Sebagai Media Agama atau Kepercayaan Dalam penyampaian pesan religi atau pesan agama kepada manusia, seni memiliki peranan penting. Contoh fungsi seni sebagai media agama dapat kita lihat pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Relief yang terdapat di dinding Candi tersebut merupakan ilustrasi kitab suci agama Budha dan Hindu. Seni Sebagai Media Hiburan Seperti yang kita ketahui, sebagian besar yang berkaitan dengan hiburan mengandung unsur seni. Pelaku seni dapat mengekspresikan diri melalui seni baik secara aktif maupun secara pasif. Seorang seniman dapat merasakan senang, marah, terharu, ketika karyanya disukai atau tidak disukai orang lain. Sama halnya dengan individu yang melihat, mendengar, merasakan sebuah karya seni. Manusia akan merasa terhibur ketika melihat sebuah lukisan, menonton bioskop, atau menonton sebuah konser musik dimana contoh tersebut wujud seni. Macam Macam Seni by google Secara umum pembagian seni dibedakan menurut indra penserapannya yakni seni audio, seni visual, dan seni audio-visual. Seni audio adalah seni yang diserap melalui indra pendengaran. Contohnya seni musik atau suara, drama radio, puisi di radio dan lain-lain. Seni visual adalah seni yang diserap melalui indra penglihatan. Umumnya dikenal dengan sebutan seni rupa. Seni audio-visual adalah seni yang sekaligus diserap oleh indra pendengaran dengan indra penglihatan. Contohnya seni tari, drama/theater, film dan lain-lain. Selain yang sudah dijelaskan diatas, ada lagi pembagian seni lain yang ditekankan pada jenis penserapannya yakni seni sastra. Seni sastra sendiri adalah seni yang berbentuk prosa seperti novel, roman, cerpen dan lain-lain. Dan seni yang berbentuk puisi seperti gurindam, syair, dan pantun termasuk kedalam bentuk bebas lainnya. Jenis jenis seni dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu Seni Musik Jenis jenis seni yang pertama yaitu seni musik, Seni musik adalah karya seni yang menggunakan bunyi sebagai unsur seni utamanya. Selain itu, di dalam musik juga ada unsur lain seperti harmonisasi, melodi, dan notasi. Selain dari alat-alat musik, suara musik juga berasal dari manusia, misalnya akapela atau beatbox. Seni Rupa Seni rupa adalah karya seni dan salah satu cabang kesenian yang dapat dinikmati dengan media penglihatan. Seni rupa hanya fokus pada suatu karya yang memiliki rupa dan wujud, biasanya diekspresikan dalam bentuk lukisan, gambar, patung, kerajinan tangan, multimedia, dan lain-lain. Seni rupa sudah ada mulai zaman animisme dan dinamisme hingga zaman melenium. Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang mempresentasikan wujud yang ditangkap oleh mata. Seni Tari Seni tari adalah salah satu bentuk seni yang memanfaatkan gerakan tubuh untuk menghasilkan suatu keindahan. Seorang pengarah tari koreografer dapat menyampaikan pesan tertentu melalui gerakan tari yang dilakukan dalam seni tari. Seringkali seni tari digabungkan dengan seni musik. Dengan begitu konsentrasi dan konsistensi gerakan tari menjadi lebih sempurna dalam penyampaian pesan dan perasaan. Seni Teater Seni teater adalah salah satu jenis kesenian yag berupa pertunjukan drama dan dipentaskan diatas panggung. Jika lebih spesifik, seni teater adalah seni drama yang menampilkan adegan atau perilaku manusia dengan gerak, taro dan nyanyian dengan dilengkapi dioalog dan akting para pemain teater. Kemampuan dasar dalam seni teater adalah kemampuan dalam menciptakan naskah, mengekspresikan karakter dan memahami karakter dalam naskah teater. Seni teater merupakan bagian kesenian yang berwujud dalam seni peran. Teknik seni teater lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi dan pengaturan suara secara konsisten adalah bagian yang penting untuk dimiliki. Seni Sastra Jenis jenis lain yaitu seni sastra, pengertian seni sastra adalah seni yang menjadikan bahasa sebagai media. Seni sastra merupakan cabang seni yang di dalamnya berisi segala sesuatu, baik secara lisan maupun tulisan yang mengandung unsur keindahan. Jenis seni satra dibagi menjadi dua yaitu prosa dan puisi, berikut penjelasannya Prosa adalah jenis jenis seni satra yang mendeskripsikan keadaan, keinginan atau imajinasi secara detail. Puisi adalah jenis jenis seni yang menyederhanakan deskripsi dengan menangkap inti dari permasalahan yang ingin diungkapkan. Penutupan Demikian penjelasan lengkap mengenai pengertian seni, jenis jenis seni dan fungsi seni. Semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat.
Naskahatau lakon merupakan unsur paling penting dalam seni peran, bahkan bisa dikatakan naskah adalah sebagai penentu sebuah cerita. Selain itu naskah ini juga berperan sebagai penghubung antara para pemain dengan alur cerita sehingga tercipta sebuah karya seni yang layak untuk dipertontonkan. 2. Penokohan
Seni peran merupakan salah satu bagian penting dalam karya seni dimana seseorang berbuat seolah-olah menyerupai orang lain atau sosok yang bukan dirinya salah satu upaya untuk mendalami seni peran sendiri biasa dimulai dengan cara mengapresiasi keragaman prilaku, gaya bicara, kedudukan, kebiasaan, kejiwaan dan ciri fisik seseorang disekitar untuk melatih kepekaan dan pola peran biasa dimainkan dalam sebuah pertunjukan teater ataupun drama untuk memerankah para tokoh yang diangkat dalam alur cerita sehingga pendalaman karakter masing-masing peran harus dipersiapkan secara Anda yang ingin memahami lebih jauh materi seni peran terkait teknik dasar, ragam jenis, unsur, konsep dan contoh-contohnya bisa menyimak pembahasan berikut Seni PeranGaya Seni Peran1. Gaya Realistik2. Gaya Komikal3. Gaya AgungUnsur Seni Peran1. Naskah atau lakon2. Penokohan3. Penghayatan4. Tubuh5. Suara6. Kostum7. Ruang8. Properti9. MusikalTeknik Dalam Seni Peran1. Teknik mengolah tubuh2. Teknik mengolah vokal atau suara3. Teknik mengolah rasa dan pikiran4. Teknik pemahaman ruangTips Memainkan Seni Peran1. Tampil berani dan percaya diri2. Ramah dan update informasi3. Tidak takut gagal4. Pekerja keras5. Memilih tokoh yang tepat saat castingPengertian Seni PeranSeni peran adalah cabang seni yang mempelajari teknik memainkan peran dari tokoh tertentu sejalan dengan naskah, lakon dan konsep baik di atas panggung maupun dalam sebuah peran juga disebut dengan akting dimana seseorang bertindak atau memperagakan seseorang yang bukan dirinya. Untuk menghasilkan seni yang bernilai tinggi akting dilakukan dengan teknik tertentu dan konsep yang bahasa, seni peran berasal dari padanan kata dalam bahasa Inggris yakni to act’ yang bermakna bertindak, melakukan, berbuat yang bukan dirinya. Dari kata ini juga terciptalah istilah baru Aktor pemeran priaAktris pemeran wanitaAdapun pemeran pria maupun wanita dalam sebuah seni peran biasanya akan di briefing terlebih dahulu sesuai konsep naskah/lakon sebelum melakukan pementasan dengan tingkat kesulitan yang Seni memainkan sebuah peran atau akting, menurut Sembung 199233 seni peran dalam teater tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis. Diantaranya adalah 1. Gaya RealistikGaya realistik adalah bentuk peran yang menekankan kemiripan dengan tokoh aslinya. Jadi dalam memerankan gaya ini seorang tersebut harus bisa mendalami karakter agar bisa menampilkan kesan mirip seperti tokoh aslinya dalam kehidupannya sehari-haru. Misalnya saja seperti memerankan tokoh Habibie, tokoh pewayangan ataupun tokoh yang harus terlihat seperti Gaya KomikalGaya komikal adalah bentuk peran yang harus menampilkan sisi kelucuan atau kejenakaannya baik dari ucapan, tingkah laku ataupun perwujudan karakternya. Biasanya gaya ini akan dihadirkan pada tokoh pelawak yang menjadi pembuka sebuah penampilan ataupun Gaya AgungGaya agung adalah bentuk peran yang biasa dibawakan pada pertunjukan cerita kolosal berbau kerajaan. Adapun lakon yang biasa dihadirkan biasanya tidak terpaku pada naskah, jadi para pemain bebas berimprovisasi untuk misalnya menirukan gaya tokoh dalam kerajaan, dsb. Unsur Seni seni peran, terdapat beberapa unsur penting yang dapat menunjang pementasan. Adapun bagian-bagian dari unsur seni peran tersebut adalah 1. Naskah atau lakonNaskah atau lakon merupakan unsur paling penting dalam seni peran, bahkan bisa dikatakan naskah adalah sebagai penentu sebuah cerita. Selain itu naskah ini juga berperan sebagai penghubung antara para pemain dengan alur cerita sehingga tercipta sebuah karya seni yang layak untuk PenokohanPenokohan merupakan unsur yang berkaitan dengan karakteristik yang akan dimainkan oleh para pemeran. Adapun pembagian karakteristik tersebut tidak bisa diberikan secara asal namun harus memperhatikan kemampuan dari masing-masing jenis penokohan yang biasa dihadirkan dalam sebuah pertunjukan antara lainAntagonis peran jahatProtagonis peran baikFoil peran yang berpihak pada lawanDeutragonis peran yang berpihak pada tokoh utamaTetragonis peran yang netralUtility peran pembantuRaisonneur naratorConfident peran yang memihak dan penyimpan rahasia tokoh utama3. PenghayatanPenghayatan adalah proses pendalaman karakter untuk bisa menjiwai peran dari suatu tokoh yang akan dibawakan di atas pentas. Unsur ini sangat diperlukan agar para penonton dapat menerima pesan yang disampaikan dengan aktris/aktor yang mampu memanipulasi suasana dan perasaan dengan baik dapat memberikan hasil dan performa pertunjukan yang TubuhBagi seorang pemain peran tubuh merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan. Pengolahan tubuh yang baik bisa digunakan untuk menunjang sebuah penampilan sehingga bisa benar-benar menggambarkan cerita yang olah tubuh tersebut meliputi kecekatan, kelenturan, stamina, gerakan refleks sebagai penunjang gerakan utama ketika berakting. Selain anggota tubuh mimik atau ekspresi wajah adalah poin yang tidak kalah penting untuk SuaraSuara adalah unsur yang memegang peranan penting dalam penyampaian sebuah cerita, pesan dan juga dialog kepada lawan main ataupun penonton. Suara para pemeran seni harus benar-benar jelas sehingga dapat diterima dengan baik, terlebih lagi pada pertunjukan drama musikal yang harus menirukan suara bernada tinggi, rendah maupun suara-suara hewan KostumKonsum merupakan alat pendukung sebuah pertunjukan seni peran untuk lebih bisa mendalami karakter dan memberikan gambaran tentang suatu peristiwa, kejadian ataupun kondisi untuk menunjang penampilan maka pemain harus menggunakan kostum yang sesuai dengan tema cerita. Kostum bukan hanya baju namun juga seluruh perlengkapan yang melekat pada tubuh seperti tata rias dan lain dari kostum ini selain untuk memperindah tapi juga untuk menunjukkan kelas sosial, watak, moral serta keadaan fisik tokoh peran yang sedang RuangUnsur ruang dalam seni peran sangat diperlukan karena dapat membantu pemain dalam mengolah jarak tubuh dengan menggunakan rentangan tangan. Setidaknya ada tiga bentuk ruang berdasarkan gerakan yang harus diperhatikan yaitu lebar, kecil dan pada saat memerankan tokoh yang sombong, angkuh atau penguasa, biasanya memerlukan unsur ruang yang besar untuk lebih mendukung jalannya PropertiProperti adalah unsur yang menyangkut kelengkapan peralatan yang digunakan dalam bermain peran, baik yang melekat ataupun tidak melekat dengan tubuh sebenarnya juga berperan sebagai unsur penunjang yang dapat memperkuat suatu karakter seperti topi, tas, tanaman bahkan senjata MusikalMusikal merupakan unsur yang dapat membangun suasana dalam sebuah pementasan agar lebih dramatis. Unsur ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti pengucapan atau kelantangan suara, irama serta suasana dari adanya unsur musikal juga bisa menjadi pendukung dan penguat karakter, contohnya irama gending, efek audio, rekaman suara bahkan nyanyian dari Dalam Seni mengenai teknik, untuk memerankan sebuah tokoh memang tidaklah mudah apalagi bagi mereka yang belum berpengalaman. Mereka bisa belajar dengan memperhatikan beberapa bentuk teknik dalam seni peran berikut ini 1. Teknik mengolah tubuhTeknik mengolah tubuh merupakan strategi umum yang dilakukan dalam akting karena dapat memberikan pengaruh pada pemain yang cukup besar. Latihan mengolah tubuh ini dapat meningkatkan stamina, reflek dan kelenturan anggota Teknik mengolah vokal atau suaraTujuan mengolah vokal dan suara ini adalah memperjelas artikulasi serta intonasi pemain sehingga dapat membentuk karakter yang sempurna. Teknik ini sangat penting apalagi dalam pementasan atau drama musikal yang banyak mengandalkan kualitas Teknik mengolah rasa dan pikiranMengolah rasa dapat membantu pemain membentuk penghayatan sehingga turut merasakan apa yang dirasakan pada karakter dalam cerita tersebut. Sedangkan mengolah pikiran membantu pemain untuk berimajinasi dan menghayati Teknik pemahaman ruangTeknik dalam seni peran yang tidak kalah penting yaitu memahami ruang. Maksudnya, dalam bermain peran penting untuk mengetahui kebutuhan ruang atas adegan atau gerakan agar tidak terjadi blocking. Jika tidak dipahami dengan baik maka penonton hanya melihat punggung pemain alih-alih ekspresi dan atau gerakan Memainkan Seni Anda yang ingin terjun dan mendalami dunia seni peran, maka ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan, diantaranya adalah 1. Tampil berani dan percaya diriSkill yang harus dimiliki oleh setiap pemain peran yaitu berani dan percaya diri. Percaya diri yang dimaksud tidak ragu dan sadar akan kelebihan yang dimiliki sehingga mampu memberikan penampilan terbaik dengan rendah Ramah dan update informasiDalam seni peran setiap pemain saling bertemu dan bermain bersama sehingga penting untuk bersikap ramah demi menjalin hubungan baik. Selain itu, mereka juga diwajibkan peka dan sadar dengan berita terkini sehingga tidak ketinggalan informasi tersebut tidak lain untuk menunjang karakter dalam naskah yang dimainkan. Sikap yang ramah dan informasi yang cukup membantu kelancaran komunikasi dengan beberapa unsur Tidak takut gagalSeni peran kadang sulit diprediksi karena tidak semua hasil yang ditampilkan sesuai dengan ekspektasi. Oleh sebab itu, bak pemain maupun kru harus berani mengambil resiko jika sewaktu-waktu banyak target yang tidak sesuai dan melakukan pengambilan Pekerja kerasAkting tidak hanya melibatkan antar pemain saja namun juga beberapa kru atau anggota yang turut bekerja di belakangnya. Dengan demikian setiap pekerja seni baik di depan dan belakang layar harus siap dengan jadwal latihan serta latihan yang Memilih tokoh yang tepat saat castingAgar karakter dan pesan yang dimainkan bisa disampaikan dengan baik, sudah sepatutnya dimainkan oleh aktor dan aktris yang baik pula. Sehingga ketika pemilihan peran atau casting harus dilakukan dengan benar jangan sampai lakon yang dimainkan tidak realistis bahkan itulah pembahasan kali ini mengenai materi seni peran menurut para ahli lengkap dengan jenis, unsur, teknik dan juga tips mendalami karakakter dalam memainkan seni peran yang baik dan bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan khususnya dalam dunia seni peran yang saat ini tengah populer berkat banyaknya film produksi dalam negeri maupun luar traveller yang senang mengabadikan cerita melalui kopi dan kamu. PeranPerawat. Sebagaimana yang tercantum dalam Konsorsium Ilmu Keperawatan (1989), ada 7 peran penting perawat yang perlu diketahui yakni sebagai berikut. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, dimana perawat dalam hal ini berperan dalam menyesuaikan pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan tetap memperhatikan kebutuhan dasar manusia.

Seni Peran atau Seni Akting adalah Seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu yang bukan dirinya sendiri, sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang ingin dibawakannya. Istilah “Peran” atau “Akting” berasal dari bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, istilah acting ini berasal dari kata “to act” yang berarti bertindak, berbuat, melakukan atau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Dari kata “to act” tersebut lahirlah istilah actor untuk istilah pemeran pria dan actrees sebagai sebutan untuk pemeran wanita. Tindakan berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya tersebut tentunya akan dilakukan berdasarkan tokoh yang dibutuhkan dalam lakon. Lakon atau naskah yang dibawakan juga akan memberikan kebutuhan Seni Peran yang berbeda. Selanjutnya, naskah juga akan menyesuaikan terhadap jenis Seni Teater yang dibawakan. Intinya, terdapat berbagai gaya akting atau seni peran yang digunakan dalam berakting. Setiap gaya seni peran tersebut memiliki keunggulan masing-masing, terutama jika dikaitkan dengan jenis kebutuhan akting, seperti akting untuk teater atau film. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pemaparan mengenai berbagai gaya seni peran. Gaya Seni Peran Seni peran dalam teater tradisional rakyat, menurut Sembung, 1992, hlm. 33 dapat dikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu seni peran komikal, seni peran realistik, dan seni peran dengan gaya agung. Gaya Komikal Seni peran gaya komikal berarti gaya yang sarat dengan kelucuan yang harus dihadirkan. Biasanya gaya ini hadir ketika tokoh pelawak mulai muncul atau tampil dalam adegan comic relief bagian komik. Gaya Realistik Merupakan gaya yang menekankan kenaturalan dan kemiripan dengan tokoh manusia yang sebenarnya. Seni peran gaya realistik ditampilkan oleh pemeran lainnya dalam membawakan lakon bersumber kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh sejarah atau hanya sekedar tokoh yang harus tampak alamiah. Gaya Agung Seni peran bergaya agung biasanya dilakukan pemeran untuk membawakan cerita atau lakon kolosal/kerajaan. Lakon yang dibawakan pada teater tradisional rakyat sebagian besar tidak berdasar pada naskah tertulis. Sehingga pemeran tidak menghafalkan dialog dan harus melakukan improvisasi atau aksi spontan dengan gaya agung meniru-nirukan gaya tokoh kerajaan. Menyesuaikan Gaya Seni Peran Dari teater tradisional, kita dapat mempelajari bahwa Seni Peran harus menggunakan gaya yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini juga berlaku bagi Teater Modern bahkan Seni Film sekalipun. Film akan cenderung membutuhkan gaya yang realistik, natural atau alami. Sementara itu Seni Teater Kontemporer akan bergerak tanpa batas melewati berbagai gaya Akting. Karena Teater hari ini banyak membawa berbagai referensi dari berbagai sudut pandang, tanpa membeda-bedakannya. Teater Kontemporer dapat bergaya tradisional, adiluhung dan merakyat secara bersamaan dalam satu Lakon. Seni Peran dalam Teater Tradisional Hal unik lainnya dari Seni Tradisional adalah bahwa seorang Aktris atau Aktor tidak hanya dituntut untuk dapat berakting atau berdialog saja. Mereka juga harus dapat menari, menyanyi, menabuh dan memahami konsep dasar iringan musik. Contohnya adalah seorang Dalang dalam Pementasan Wayang Golek/Kulit selain harus dapat fasih bercerita, ia juga harus memiliki kemampuan untuk memainkan wayangnya sendiri. Wayang Orang akan banyak melibatkan tarian tradisional pula. Persona dan Soft Skill Seni Peran Seseorang yang berakting akan terlibat dengan banyak orang, karena Seni Teater atau Film melibatkan banyak orang untuk memproduksinya. Karenanya, seorang Aktor atau Aktris harus memiliki persona, etos kerja dan kemampuan komunikasi yang baik. Beberapa unsur penting yang harus diperhatikan ketika menjadi pelaku Seni Peran adalah sebagai berikut. Percaya Diri, Seorang Pemain Peran dituntut untuk sadar akan kelebihannya tanpa menjadi sombong dan mengenal kekurangannya sendiri tanpa rendah diri. Berwawasan dan mudah bergaul, Seorang Aktor atau Aktris harus peka terhadap berbagai isu-isu aktual agar dapat mengikuti berbagai naskah atau judul film yang akan dimainkan. Selain itu wawasan juga akan meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bergaul dengan unsur lain dalam suatu Seni Teater atau film. Keberanian untuk Mencoba dan Gagal Trial and Error, Dibutuhkan agar dapat mengikuti ekspektasi dari semua tim dan kru produksi. Terkadang karena komunikasi yang kurang baik, keinginan pihak lain seperti Sutradara tidak dapat tercapai dan membutuhkan banyak pengambilan ulang adegan atau latihan. Kerja Keras, Seni ini melibatkan banyak orang yang memiliki kepentingan dan waktu yang berbeda-beda dengan kita. Sehingga seorang pelaku Seni Peran harus mampu bekerja keras mengikuti jadwal latihan atau syuting yang cenderung akan selalu padat. Menghindari Kesalahan Pemilihan Tokoh atau miss casting, Seorang Aktor harus mengerti mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam lakon atau naskah yang ia bawakan. Jangan sampai over acting untuk Lakon yang harus realistis, begitu juga sebaliknya, harus lebih ekspresif dan emosional dalam lakon yang memang membutuhkannya. Unsur ekstrinsik persona seorang Aktor atau Aktris di atas terdengar terlalu umum dan dapat dengan mudah diketahui sebagai common sense. Namun memang kenyataannya hal-hal itu sangat dibutuhkan. Tidak sedikit Aktor atau Aktris yang hebat teknik perannya, tapi dihindari untuk casting oleh sutradara atau produser karena gagal memiliki poin-poin di atas. Hal-hal itu adalah kemampuan dasar kehidupan yang sayangnya masih banyak diacuhkan dan jarang diasah dalam keadaan sadar yang terencana oleh orang-orang. Tanpa Pemeran dengan persona dan soft skill yang baik, suatu pertunjukan teater atau film dapat tersendat proses produksinya. Unsur Seni Peran Berbicara soal dasar, selain persona dan soft skill, seorang Pemain atau Pemeran juga harus mengetahui berbagai unsur-unsur pembentuk dari Seni Peran itu sendiri. Mengapa? agar kita mampu melakukan analisis terhadap apa yang kita lakukan sehingga mampu mengevaluasinya. Misalnya, kita dapat menilai unsur apa yang kurang dari akting yang kita lakukan, apakah tubuh kita yang bergerak terlalu kaku? atau suara kita yang kurang lantang? apakah justru penunjang artistiknya yang menghalangi kita? dsb. Unsur seni peran meliputi tubuh, suara, rasa, pikir, dan artistik penunjang seni peran lainnya yang akan dibahas di bawah ini. Lakon/Naskah Lakon adalah naskah cerita yang digunakan untuk melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang Pemeran. Unsur ini tentunya sangat penting bagi Seni Teater, karena merupakan nafas atau nyawa untuk menjalin hubungan cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang Pemeran. Unsur Penokohan / Peran Penokohan adalah pembagian karakteristik peran, untuk mendukung suatu Lakon. Contohnya penentuan tokoh protagonis yang merupakan tokoh utama, dan antagonis yang merupakan penghambat atau tokoh yang memiliki konflik dengan pelaku utama . Penokohan dalam Seni Teater dapat dibagi menjadi beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain Protagonis, Antagonis, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Confident, Raisonneur, dan Utility. Unsur Tubuh Tubuh seseorang dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan oleh seorang seniman teater. Perhatian yang dimaksud termasuk pengolahan atau pelatihan agar tubuhnya memiliki lentur, memiliki stamina yang kuat dan reflek yang cekatan untuk digunakan sebagai penunjang utama gerak dalam berakting. Unsur Suara Suara, atau vokal adalah salah satu unsur utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan dialog dari Seni Teater. Selain itu beberapa jenis Drama Teater akan membutuhkan unsur ini untuk bernyanyi, hingga menirukan berbagai suara di luar manusia, seperti Hewan dan benda tertentu. Unsur Penghayatan Penghayatan atau penjiwaan berarti mengisi dan memanipulasi suasana perasaan hati, ketika membawakan tokohnya di pentas. Menghayati tokoh yang diperankan sangatlah penting, karena akan memberikan dampak yang besar pada kualitas performans dari seorang Aktor/Aktris. Unsur Ruang Ruang dalam Seni ini merupakan ruang imajiner yang diciptakan Pemeran untuk mengolah posisi tubuh dan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya. Terdapat beberapa variasi ruang, yaitu lebar gerak besar, sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, melalui gerak besar, pemeran akan memberikan suasana; sombong/angkuh, menguasai, agung, perbedaan status, dan kebahagiaan atau justru tampak marah. Unsur Kostum Kostum adalah perlengkapan yang dikenakan, menempel atau melekat pada seniman peran untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur rias, busana, dan asesoris. Selain untuk tujuan estetis, kostum juga berfungsi sebagai penguat atau memperjelas watak tokoh, baik secara fisik, psikis, moral atau sosial. Unsur Properti Properti yang dimaksud dalam Seni Peran adalah semua peralatan yang akan berinteraksi atau digunakan oleh Pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak dikenakan ditubuh. Biasanya properti dapat dikenakan oleh tangan handprop dan berfungsi untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, tongkat, kipas, busur, golok, dll. Unsur Musikal Unsur musikal adalah unsur pembangun suasana laku seni peran di atas pentas, meliputi; irama suasana hati, hingga ke irama vokal dari suatu lagu atau nyanyian yang dibutuhkan untuk membawakan lakon. Teknik Dasar Seni Peran Selain memahami unsur-unsur seni peran, pengetahuan serta latihan teknik dasar dari seni peran itu sendiri amatlah penting. Teknik dasar peran adalah metode dan strategi dasar dalam melakukan atau memainkan Peran. Selain teknik, teknik dasar seni peran juga melibatkan berbagai latihan untuk mempersiapkan tubuh seorang Pemain. Teknik dasar Seni Peran meliputi beberapa poin di bawah ini. Olah Tubuh Yakni atihan dasar untuk menjaga stamina dan kelenturan tubuh. Olah Suara/Vokal Latihan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan vokal. Olah Rasa Latihan untuk meningkatkan kemampuan penghayatan dan imajinasi. Ruang Merupakan kemampuan untuk mengetahui kebutuhan suatu ruang pergerakan dari fragmen atau adegan. Misalnya agar tidak melakukan blocking, yaitu menunjukan punggung pada penonton, sehingga mereka tidak dapat melihat ekspresi dan gerakan tubuh Pemain dengan baik. Referensi Sembung Willy F 1992. Topeng Banjet Karawang Dewasa ini Sebuah Tinjauan Deskriptif. Bandung Laporan Penelitian STSI. Rendra. 2013. Seni Drama untuk Remaja. Bandung Pustaka Jaya. Arayana 2005. Teknik Seni peran . Bandung Diktat Bahan Pembelajaran Program Teater ISBI.

5 Kerajinan Tangan. 1. Seni Rupa. via: pexels.com. Seni rupa merupakan salah satu bagian dari cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan menggunakan elemen rupa sebagai salah satu wujud yang dikelompokkan ke dalam bentuk multimedia, gambar, lukis, patung, kerajinan tangan, kriya dan grafis.
Home Lainnya Seni Budaya 147 guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami tujuan pembelajaran dan mengaitkan dengan sub-materi pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik lebih lanjut. Melalui gambar pementasan teater yang dimunculkan bersifat hanyalah bersifat rangsang kreatif agar peserta didik terlibat dalam situasi pembelajaran yang akan ditempuh. Melalui rangsang gambar ini, dapat digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik sebelum pembelajaran sesungguhnya dilakukan. Artinya, rangsang kreatif peserta didik melalui gambar pementasan teater dapat dijadikan sebagai kegiatan pretest tes awal bagi peserta didik sebagaimana tertera pada tabel 1. Tabel 1. Pengamatan Seni Peran Melalui Rangsang Gambar Adegan Pementasan Teater No Gambar Pernyataan 1. 1. Gambar manakah yang menunjukkan karakter seni peran yang kalian ketahui? Taggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan biasanya bersifat unik dengan kecenderungan melibatkan pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 2. 2. Dapatkah kalian memeragakan salah satu adegan karakter seni peran berdasarkan gambar tersebut? Taggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan biasanya bersifat unik dan praksis dengan kecenderungan melibatkan pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 3. 3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter penokohan seni peran dari contoh gambar tersebut? Taggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan bersifat analisis dengan kecenderungan melibatkan selera pengamatan visual sesuai pengalaman apresiasi seni peserta didik. 4. 4. Dapatkah kalian mengidentiikasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut? Tanggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan bersifat analisis dengan kecenderungan melibatkan selera pengamatan visual sesuai pengalaman apresiasi seni peserta didik. 5. 5. Bagaimanakah pendapat kalian terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerah kalian? Taggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan biasanya bersifat analisis dengan kecenderungan melibatkan pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 1 4 7 2 5 8 3 6 9 148 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Aktivitas Peserta Didik Aktiitas peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui pengamatan gambar adegan pementasan teater yang dimunculkan dipastikan memiliki kecenderungan jawaban sangat beragam dan dapat memacu pada kegiatan pembelajaran tanya jawab. Dengan jawaban yang berbeda untuk setiap peserta didik, jadikan sebagai modalitas untuk terlibat aktif dalam suasana pembelajaran yang sesunguhnya. Pendapat peserta didik apakah benar atau salah perlu dihargai dengan pujian atau arahan untuk memotivasi peserta didik agar terpacu untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut terkait materi pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik. Jika proses pembelajaran melalui rangsang gambar adegan pementasan tradisional yang dimunculkan kurang efektif dan membingungkan peserta didik dalam pembelajaran. Guru disarankan untuk menfasilitasi peserta didik dengan mencari media lain; video keragaman jenis dan gaya seni peran dalam bentuk cuplikan atau potongan pementasan teater tradisional setempat atau teater daerah lain. • Langkah selanjutnya, setelah peserta didik menjawab pertanyaan sebagaimana tertuang dalam buku peserta didik dan guru memperoleh jawaban atau tanggapan dari peserta didik. Guru tetap senantiasa untuk motivasi dan menfasilitasi peserta didik pada langkah pembelajaran selanjutnya. Yakni, peserta didik melakukan pengamatan mendalam bersumber ragam pementasan teater dengan sub-materi memahami jenis atau gaya seni peran dengan cara peserta didik melakukan analisis sebagaimana tertuang dalam tabel 2. Tabel 2. Analisis Ragam Jenis atau Gaya Seni Peran Melalui Rangsang Gambar Pementasan Teater No Gambar Nama Peran Ragam Gaya Seni Peran Uraian Alasan Komikal Realistis Agung 1. Seorang Raja ✓ Jenis atau gaya seni peran atau aksi pemeranannya cenderung menggunakan jenis atau gaya besar granstyle atau gaya agung dengan teknik seni peran menggunakan teknik distorsi atau pengembangan dengan sumber cerita atau lakon yang dibawakan cerita Babad, kisah para raja, hikayat para leluhur, dst., Epos Mahabarata dan Ramayana, dst. Seni Budaya 149 No Gambar Nama Peran Ragam Gaya Seni Peran Uraian Alasan Komikal Realistis Agung 2. Ibu Rumah Tangga ✓ Jenis atau gaya seni peran atau aksi pemeranannya cenderung menampilkan dengan gaya prilaku keseharian realistis dan logis, apa adanya dan masuk akal. Teknik seni peran menggunakan teknik realistis tanpa penyederhanaan stilasi atau pun pengembangan distorsi dengan sumber cerita atau lakon yang dibawakan biasannya cerita Roman sejarah dan keluarga bersumber peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan masyarakat pemilik seni tradisional. 3. Pak Haji 4. Jawara 5. Dalang 6. Juru Dongeng 7. Hansip ✓ Jenis atau gaya seni peran atau aksi pemeranannya menggunakan jenis atau gaya komikal komedian, humoris, lawakan, goro-goro, dst cenderung menghibur. Teknik pemerannya menggunakan teknik penyederhanaan stilasi , baik gaya aktingnya maupun dalam unsur pendukung seni peran. Sumber cerita atau lakon yang dibawakan bersumber semua cerita Roman, Babad, Epos, Desik kisah 1001 Malam dst. 8. Penjahat dan Polisi ✓ Jenis atau gaya seni peran atau aksi pemeranannya cenderung menampilkan dengan gaya prilaku keseharian realistis dan logis, apa adanya dan masuk akal. Teknik seni peran menggunakan teknik realistis tanpa penyederhanaan stilasi atau pun pengembangan distorsi dengan sumber cerita atau lakon yang dibawakan biasannya cerita Roman sejarah dan keluarga bersumber peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan masyarakat pemilik seni tradisional. 9. Pemuda Informasi Guru Jawaban peserta didik pastinya sangat beragam. Biarkan situasi pembelajaran lebih hidup dan beragam tanggapan. Guru senantiasa memotivasi dan menfasilitasi evaluasi bersama melalui silang jawaban atau pendapat antar peserta didik. Untuk kelancaran pembelajaran pada tahap pembelajaran inti, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik dengan cara membuat kelompok diskusi. Pembagian kelompok diskusi, hendaklah memperhatikan pembagian 150 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK kelompok berdasarkan keragaman atau pemerataan kemampuan peserta didik. Artinya, setiap kelompok terdiri dari para peserta didik yang memilki kencederungan belajar yang berbeda, yakni kelompokan peserta didik, antara yang rajin dan kurang rajin dengan teknik pembagian dapat dilihat dari hasil tanggapan peserta didik dari antusias atau semangat pembelajaran sebelumnya. Aktivitas Peserta Didik • Langkah pembelajaran selanjutnya, setelah kondisi peserta didik dibagi dalam kelompok diskusi. Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk aktif menjawab pertanyaan dengan sub-materi tertuang pada tabel 3. Tabel 3. Format Diskusi Hasil Pengamatan Seni Peran Melalui Rangsang Gambar Adegan Pementasan Teater Nama Peserta didikKelompok NIS HariTanggal Pengamatan No. Unsur Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan 1 Nama Peran Peran Raja, contoh jawaban sesuai gambar 1. 2 Kedudukan Peran Protogonis atau pemeran utama karena melalui tokoh ini cerita menjadi berkembang dari awal sampai akhir cerita. 3 Gaya Seni Peran Gaya Agung, jawaban sesuai gambar 1. 4 Unsur Seni Peran Pakaian kebesaran raja mahkuta, rias karakter bijaksana dst., unsur property singgasana raja dst. 5 Gambaran Singkat Adegan Peran Umpamanya Seorang raja yang tengah murka karena khabar bahwa anaknya Borosngora berguru bukan mencari ilmu kemuliaan, dst. Infomasi Guru Jawaban di atas hanyalah sebuah contoh dalam menafsir atau menginterpretasi seni peran melalui rangsang gambar pementasan teater tradisional gambar nomor 1. Oleh karena itu, peserta didik dalam situasi pembelajaran kelompok dapat memilih salah satu dari gambar pementasan teater tradisional yang akan dijadikan topik pembahasan. Pengalaman dan Seni Budaya 151 aktiitas peserta didik dalam menjawab pertanyaan pada kolom tabel yang ditugaskan adalah modal kreativitas menggali dan mengembangkan imajinasi seni peran dengan teknik seni peran dan mengkomunikasikannya bersumber pengetahuan dan pengalaman peserta didik dan antar teman. Aktivitas Peserta Didik Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk melakukan diskusi sesuai kelompok dan mempelajari buku materi untuk menjawab beberapa pertanyaan yang tertuang pada tabel 3. Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan tulisan dan lisan sesuai kelompok yang dibentuk. Dilanjutkan dengan tanya jawab antar kelompok presentasi diskusi dengan peserta didik dan seterusnya sampai semua kelompok untuk mengemukakan temuannya dari hasil diskusi. Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menjawab kembali sesuai pertanyaan yang tertuang pada tabel 1 dan tabel 2. Hal ini, dilakukan sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam pembelajaran menguasai konsep seni peran. Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyimpulkan lingkup materi seni peran mengenai; pengertian, jenis dan bentuk, serta unsur seni peran bersumber lakon teater tradisional. Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk memperbaiki hasil diskusi kelompok atau kelompok kelas berdasarkan masukan teman dan arahan guru sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam mengikuti sub- materi selanjutnya. Akhirnya, guru jangan lupa melakukan tindak lanjut berupa penguatan materi yang telah dibahas, pemahaman sikap peserta didik setelah belajar konsep seni peran, pemberian tugas dan menghubungkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan materi yang akan dibahas peserta didik pada pertemuan selanjutnya. Informasi Guru Kegiatan tindak lanjut berupa penugasan, guru menyarankan peserta didik secara kelompok untuk beraktiitas mencari informasi tentang konsep, teknik dan prosedur seni peran bersumber lakon teater tradisional melalui pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan langsung, peserta didik dapat melakukan wawancara, observasi pada kelompok seni teater 152 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK tradisional yang ada di lingkungan sekitar. Pengamatan tidak langsung terkait sub materi dengan cara menggunakan berbagai media pembelajaran seperti; membaca materi pembelajaran, internet, video, dst. Hindari pemberian materi atau informasi yang bersifat tuntas sehingga peserta didik tidak termotivasi untuk mencari informasi lebih lanjut. Berbagai sumber pembelajaran atau sumber informasi tentang identiikasi pengertian, jenis dan bentuk dan beberapa unsur pendukung dalam memahami konsep seni peran perlu disampaikan oleh guru, demikian pula dengan bagaimana cara untuk memperoleh informasi tersebut. Evaluasi Materi dalam buku peserta didik telah memuat latihan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan penilain terhadap peserta didik. Beberapa latihan dalam buku peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran seni peran bersumber lakon pementasan teater tradisional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi adalah keterbukaan terhadap berbagai alternatif jawaban. Peserta didik dapat memberikan berbagai jawaban yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus dihargai sepanjang peserta didik mampu memberikan penjelasan dari jawabannya tersebut. Penilaian proses untuk sub-materi ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut. Tabel 4. Penilai Pengetahuan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Mengidentiikasi Seni Peran Teater Tradisional Mengidentiikasi Unsur-Unsur Seni Peran Teater Tradisional Membandingkan Jenis Atau Gaya Seni Peran Teater Tradisonal 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Seni Budaya 153 Tabel 5. Penilai Sikap No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Berani Mengemukakan Pendapat Menghargai Kreativitas Seni Peran Menghargai Pendapat Teman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Tabel 6. Penilai Keterampilan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Mencari Informasi Ketelitian Menemukan Konsep Seni Peran Mengkomunikasikan Temuan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik, sebagai berikut. Tabel 7. Keterangan Skor Skor Penjelasan 5 Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang Penilaian dilaksanakan selama KBM berlangsung. Kriteria penilaian, dilakukan dengan menggunakan nilai skor 1 sampai 5. 154 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tabel 8. Kriteria Penilaian No. Kriteria Penilaian Nilai Skor Keterangan 1. Sangat Baik 5 86-100 Apabila, peserta didik sangat aktif, memahami dan menanggapi dengan sangat baik dalam mengikuti pembelajaran. 2. Baik 4 76-85 Apabila, peserta didik aktif, memahami dan menanggapi dengan baik dalam mengikuti pembelajaran. 3. Cukup 3 66-75 Apabila, peserta didik cukup aktif, cukup memahami, dan cukup menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 4. Kurang 2 56-65 Apabila, peserta didik kurang aktif, kurang memahami, dan kurang menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 5. Sangat Kurang 1 50-55 Apabila, peserta didik sangat kurang aktif, sangat kurang memahami, dan menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. Pedoman Penilaian Nilai Skor = x 100 = ........ Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang peserta didik memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh peserta didik adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 dikali 100 , sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik adalah 73,3 atau dibulatkan kurang dari setengah 0,5 menjadi 73 dengan predikat nilai peserta didik kategori cukup untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan tes tertulis dan tes lisan dalam memahami konsep seni peran. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Skor siswa ∑ 45 Seni Budaya 155 Pengayaan Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada peserta didik atau kelompok peserta didik yang lain. Bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimuli mereka untuk lebih memperdalam pemahaman tentang konsep dalam pembelajaran seni peran untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah menstimuli peserta didik atau kelompok peserta didik untuk menemukan beragam konsep dalam pembelajaran seni peran dari kelompok seni teater tradisional yang ada di masyarakat. Dalam pembelajaran seni peran pengayaan materi dapat diberikan dengan cara sebagai berikut. 1. Memberikan contoh sebanyak-banyaknya materi pementasan teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah maupun teater tradisional yang ada di daerah lain di Indonesia sebagai bahan pengamatan atau apresiasi seni peran bagi peserta didik. 2. Menunjukkan berbagai contoh konsep seni peran dalam pementasan teater tradisional sebagai objek pementasan dalam memahami materi seni peran. 3. Memberikan contoh-contoh ragam jenis atau gaya seni peran sesuai dengan kecenderungan karakteristik pementasan teater dan naskah lakon yang dibawakan dalam menunjang aktiitas dan kreativitas bermain seni peran bersumber teater tradisional. Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran seni peran bersumber teater tradisional, sangat bermanfaat untuk membuka wawasan peserta didik, memberikan stimulus dalam berikir dan berbuat lebih kreatif. Remedial Kemampuan para peserta didik tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi peserta didik yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami peserta didik atau kelompok peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-contoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian 156 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK kepada peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut yang dilakukan secara menyenangkan. Pendekatan yang menyenangkan ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis dalam lingkup konsep seni peran bersumber lakon teater tradisional. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut terhadap sub- materi pembelajaran. Interaksi dengan Orang Tua Pemahaman peserta didik terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pihak orang tua peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para peserta didik, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan melaksanakan tugas kelompok di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pementasan teater tradisional dengan anak- anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pementasan teater tradisional tersebut. B. Pertemuan Kedua Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan kedua terkait teknik dan prosedur dalam pembelajaran seni peran, peserta didik diharapkan dapat 1. Mengidentiikasi teknik seni peran bersumber lakon teater tradisional. 2. Menganalisis karakter penokohan seni peran bersumber lakon teater tradisional. 3. Berlatih teknik seni peran sesuai karakter penokohan yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. 4. Menampilkan seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. Seni Budaya 157 Indikator capaian peserta didik yang telah direncanakan dalam pembelajaran teknik dan prosedur seni peran bersumber pementasan teater tradisional. Pelaksanaan pembelajarannya, guru perlu suatu upaya melalui proses pembelajaran. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dalam pertemuan kedua untuk mengusai teknik dan prosedur seni peran bersumber teater tradisional dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintiik mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Adapun pendekatan saintiik dalam implementasi pembelajarannya dapat dilakukan dengan tidak selalu berurutan. Pendekatan pembelajaran saintiik pun, guru dapat memilih dan menggunakan beberapa model yang relevan seperti; model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis proyek dst. Langkah pertama dalam lingkup pembelajaran seni peran dengan pendekatan saintiik untuk memahami teknik dan prosedur dalam proses pembelajaran seni peran dapat dilakukan sebagai berikut. Informasi Guru Aktiitas guru sebagaimana biasanya sebelum masuk pada pembelajaran inti, dipastikan melakukan kegiatan pembelajaran awal atau kegiatan apersepsi. Salah satu fungsinya, guru dapat memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami tujuan pembelajaran yang akan dibahas dan mengaitkan dengan sub-materi pembelajaran yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya. Aktivitas Peserta Didik Langkah selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk mengemukakan hasil diskusi kelompok dengan menjawab beberapa pertanyaan sebagaimana tertuang dalam buku peserta didik melalui pengamatan langsung atau tidak langsung tentang pemahaman teknik dan prosedur seni peran bersumber lakon teater tradisional dengan menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti; membaca materi pembelajaran, berkunjung ke sanggar teater tradisional, apresiasi pementasan teater tradisional, internet, video, dst. Langkah berikutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi dalam diskusi kelompok untuk menganalisis karakter penokohan seni peran bersumber lakon teater tradisional atau lakon yang bersumber cerita daerah setempat sebagaimana tertuang pada tabel 1. 158 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tabel 1. Analisis Karakter Penokohan Seni Peran Lakon Si Ridon Karawang Sumber Topeng Banjet Kabupaten Karawang Nama Kelompok ..................... No. Babak Ade- gan Nama Tokoh Kedudu- kan Status Tokoh Ciri- Ciri Fisik Ciri- Ciri Psikis Rias To- koh Busana Tokoh Pera- latan Tokoh 1 Babak I Adegan 1 Si Ridon Tokoh Utama Protagonis memiliki kemampuan Pencak Silat. Seorang pemuda sekitar 30 tahunan, berperawakan ganteng, tinggi besar, berkumis dan kulit sawo matang, dst. Berjiwa; pemberani, sopan, dan pembela kebenaran. Rias karakter berwibawa, ganteng, berkumis dst. Baju kampret warna hitam pakai sabuk jawara, beriket kepala barangbang semplak, dan beralas kaki sandal capit dari kulit, dst. Golok 2 Babak II Adegan 1 Gembong Penjahat dan Antek- anteknya Tokoh Antagonis Suka berkelahi, dan merampok. Berusia tua sekitar 50 tahunan, berparas jelek, berperawakan kekar, berkumis baplang dan kulit sawo matang, dst. Berjiwa; pengecut, licik,kasar, suka memaksa dan merampas hak orang lain perampok. Rias karakter garang, lusuh, dan suka berkelahi membuat takut orang lain. Baju kampret warna hitam pakai sabuk jawara, bergelang akar bahar, beriket di leher, dan tidak beralas kaki, dst. Golok 3 Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Informasi Guru Analisis karakter penokohan di atas hanyalah sebuah contoh. Peserta didik dalam situasi pembelajaran kelompok dapat memilih dan menentukan penokohan seni peran bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah yang dapat dikembangkan dalam topik pembahasan teknik dan prosedur berkreativitas seni peran. Aktifitas Peserta Didik • Langkah selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk melakukan latihan seni peran dengan menggunakan teknik dan prosedur pembelajaran seni peran sesuai lakon yang dibawakan. Pembagian peran Seni Budaya 159 casting peran melalui diskusi kelompok bersumber cerita daerah atau lakon teater tradisional. Dengan panduan atau langkah-langkah peserta didik dalam berkreativitas seni peran sebagaimana tertuang pada Tabel 2. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Seni Peran Bersumber Lakon Teater Tradisional Nama Kelompok No. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Seni Peran Bersumber Lakon Teater Tradisional Target Capaian Peserta Didik 1. Memilih dan menentukan lakon. 2. Membaca naskah atau lakon Reading. 3. Pembagian perantokoh Casting Peran. 4. Menganalisis perantokoh. 5. Menghapal naskah atau lakon. 6. Mengamati watak tokoh bersumber teater tradisional atau cerita yang tumbuh dan berkembang di daerah setempat. 7. Mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok. 8. Menyeleksi watak tokoh seni peran setelah bereksplorasi melalui latihan seni peran. 9. Menyusun dan membangun watak karakter tokoh seni peran. 10. Menggabungkan seni peran dalam latihan kelompok. 11. Membentuk seni peran gladi kotor dan gladi bersih sebagai hasil latihan kelompok. 12. Menampilkan seni peran hasil latihan dan diskusi kelompok dengan tulisan, lisan dan praktik seni peran di depan kelas. Informasi Guru Tabel. 2 di atas hanyalah sebuah rambu-rambu atau kisi-kisi bagi guru untuk memandu peserta didik dalam beraktiitas dan berkreativitas seni peran sesuai prosedur pembelajaran. Keteraturan dan kelengkapan peserta didik dalam beraktiitas dan berkreativitas sesuai panduan atau langkah-langkah pada tabel 2 merupakan modal kreativitas dalam menggali potensi dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam seni peran dengan saling tolong menolong dan membangun kerjasama antar teman. 160 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Aktifitas Peserta Didik • Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan tulisan, lisan dan praktik memeragakan karakter penokohan dalam seni peran sesuai lakon yang dibawakan. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi melakukan tanya jawab antara kelompok penyaji dengan peserta didik dan seterusnya sampai semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyimpulkan lingkup materi pembelajaran mengenai; teknik dan prosedur seni peran yang dipelajari. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk memperbaiki hasil diskusi kelompok berdasarkan masukan teman dan arahan guru sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam pembelajaran teknik dan prosedur seni peran. • Akhirnya, guru jangan lupa melakukan tindak lanjut berupa penguatan materi yang telah dibahas, pemahaman sikap peserta didik setelah belajar teknik dan prosedur seni peran, tagihan tugas perbaikan dan menghubungkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari peserta didik pada materi pembelajaran pertemuan selanjutnya. Informasi Guru Kegiatan tindak lanjut berupa penugasan, guru menyarankan peserta didik secara kelompok untuk beraktiitas mencari informasi tentang konsep, teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional melalui pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan langsung, peserta didik dapat melakukan wawancara, observasi pada kelompok seni teater tradisional yang ada di lingkungan sekitar. Pengamatan tidak langsung terkait sub materi dengan cara menggunakan berbagai media pembelajaran seperti; membaca materi pembelajaran, internet, video, dst. Hindari pemberian materi atau informasi yang bersifat tuntas sehingga peserta didik tidak termotivasi untuk mencari informasi lebih lanjut. Berbagai sumber pembelajaran atau sumber informasi tentang identiikasi pengertian, jenis dan bentuk dan beberapa unsur pendukung dalam memahami teknik dan prosedur seni peran perlu disampaikan oleh guru, demikian pula dengan bagaimana cara untuk memperoleh informasi tersebut. Seni Budaya 161 Evaluasi Materi dalam buku peserta didik telah memuat latihan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan penilain terhadap peserta didik. Beberapa latihan dalam buku peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran teknik dan prosedur seni peran bersumber lakon pementasan teater tradisional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi adalah keterbukaan terhadap berbagai alternatif jawaban. Peserta didik dapat memberikan berbagai jawaban yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus dihargai sepanjang peserta didik mampu memberikan penjelasan dari jawabannya tersebut. Penilaian proses untuk sub-materi ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut. Tabel 3. Penilai Pengetahuan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Analisis Karakter Penokohan Seni Peran Mengidentiikasi Teknik Seni Peran Prosedur Berkreativitas Seni Peran 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Tabel 4. Penilai Sikap No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Berani Mengemu- kakan Pendapat Menghargai Kreativitas Seni Peran Menghargai Pendapat Teman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 162 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tabel 5. Penilai Keterampilan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Mencari Informasi Kesungguhan Berlatih Seni Peran Mengkomunikasikan Temuan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik, sebagai berikut. Tabel 6. Keterangan Skor Skor Penjelasan 5 Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang Penilaian dilaksanakan selama KBM berlangsung. Kriteria penilaian, dilakukan dengan menggunakan nilai skor 1 sampai 5. Tabel 7. Kriteria Penilaian No. Kriteria Penilaian Nilai Skor Keterangan 1. Sangat Baik 5 86-100 Apabila, peserta didik sangat aktif, memahami dan menanggapi dengan sangat baik dalam mengikuti pembelajaran. 2. Baik 4 76-85 Apabila, peserta didik aktif, memahami dan menanggapi dengan baik dalam mengikuti pembelajaran. 3. Cukup 3 66-75 Apabila, peserta didik cukup aktif, cukup memahami, dan cukup menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 4. Kurang 2 56-65 Apabila, peserta didik kurang aktif, kurang memahami, dan kurang menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 5. Sangat Kurang 1 50-55 Apabila, peserta didik sangat kurang aktif, sangat kurang memahami, dan menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. Seni Budaya 163 Pedoman Penilaian Nilai Skor = x100 = ........ Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang peserta didik memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh peserta didik adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 dikali 100 , sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik adalah 73,3 atau dibulatkan kurang dari setengah 0,5 menjadi 73 dengan predikat nilai peserta didik kategori cukup untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan tes tertulis, tes lisan, dan praktik menguasai teknik dan prosedur seni peran. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Pengayaan Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada peserta didik atau kelompok peserta didik yang lain. Bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimuli mereka untuk lebih memperdalam pemahaman tentang teknik dan prosedur dalam pembelajaran seni peran untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah menstimuli peserta didik atau kelompok peserta didik untuk menemukan dan berlatih teknik dan prosedur dalam pembelajaran seni peran bersumber pengamatan langsung dan tidak langsung. Dalam pembelajaran teknik dan prosedur seni peran pengayaan materi dapat diberikan dengan cara sebagai berikut. 1. Memberikan contoh sebanyak-banyaknya materi pementasan teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah maupun teater tradisional yang ada di daerah lain di Indonesia sebagai bahan pengamatan atau apresiasi seni peran peserta didik. 2. Menunjukkan berbagai contoh seni peran dalam pementasan teater tradisional sebagai objek pementasan dalam memahami materi seni peran. Skor siswa ∑ 45 164 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK 3. Memberikan contoh-contoh teknik dan prosedur seni peran sesuai dengan kecenderungan dan karakteristik pementasan teater tradisional dan naskah lakon yang dibawakan dalam menunjang aktiitas dan kreativitas bermain seni peran. Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran teknik dan prosedur berkreativitas seni peran bersumber teater tradisional, sangat bermanfaat untuk membuka wawasan peserta didik, memberikan stimulus dalam berikir dan berbuat lebih kreatif. Remedial Kemampuan para peserta didik tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi peserta didik-peserta didik yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami peserta didik atau kelompok peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-contoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut yang dilakukan secara menyenangkan. Pendekatan yang menyenangkan ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis dalam lingkup konsep, teknik dan prosedur berkreativitas seni peran bersumber teater tradisional. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut terhadap sub-materi pembelajaran. Interaksi dengan Orang Tua Peserta Didik Pemahaman peserta didik terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pihak orang tua peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para peserta didik, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan melaksanakan tugas kelompok di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pementasan seni teater tradisional dengan anak- anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pementasan teater tradisional tersebut. Seni Budaya 165 Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap seni teater sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian. Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,menghargai pementasan seni dan pembuatnya. Konsep,teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber cerita teater tradisional. Menyusun naskah lakon sesuai kaidah seni teater tradisional. Semester 1 BAB 8 Menyusun Naskah Lakon 166 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tujuan Pembelajaran Pembelajaran menyusun naskah lakon pada sementer 1 bab VIII, Kelas X ini, merupakan tahap berikutnya setelah mempelajari materi seni peran. Pembelajaran melalui materi menyusun naskah lakon, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menguasai konsep, teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber cerita daerah atau lakon teater tradisional. Peserta didik melalui pembelajaran, disyaratkan untuk memiliki pemahaman dasar dalam lingkup konsep, teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dengan muatan nilai-nilai kependidikan. Kompetensi peserta didik setelah mempelajari materi menyusun naskah lakon pada bab VIII, semester 1 diharapkan dapat memahami; konsep, teknik dan prosedur dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber cerita daerah atau lakon pementasan teater tradisional. Materi pembelajaran menyusun naskah lakon dapat dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan kesatu, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami materi pembelajaran dengan lingkup; pengertian, ragam jenis dan bentuk dan unsur dalam pembelajaran menyusun naskah lakon. Pertemuan kedua, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk diajak berkreativitas melalui pemahaman teknik dan prosedur pembelajaran dalam bentuk mengkomunikasikan secara tertulis, lisan dan praktik menyusun naskah lakon bersumber cerita daerah atau lakon teater tradisional sesuai temuan dan pilihan peserta didik. Pembelajaran menyusun naskah lakon bab VIII semester 1, peserta didik diharapkan mampu memahami materi bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dapat dikemukakan sebagai berikut. Peserta didik, setelah mempelajari materi menyusun naskah lakon diharapkan dapat 1. Mengidentiikasi lakon teater tradisional. 2. Membedakan ragam jenis dan bentuk lakon teater tradisional. 3. Mengidentiikasi unsur-unsur lakon teater tradisional. 4. Membedakan teknik menyusun lakon teater tradisional. 5. Mengapreasiasi lakon teater tradisional. 6. Menganalisis lakon teater tradisional. 7. Menyusun naskah lakon teater tradisional. 8. Mempresentasikan naskah lakon dengan lisan dan tulisan bersumber lakon teater tradisional. Seni Budaya 167 Peta Materi Peta konsep dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah merupakan panduan kerangka pikir untuk membantu guru dalam mengembangkan materi pembelajaran, agar terjadi peningkatan; pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik. Konsep pembelajaran melalui materi menyusun naskah lakon, bukanlah urutan baku dan kaku dalam operasional pembelajarannya. Peta konsep pembelajaran hendaklah dijadikan sebagai acuan dalam pengkategorian materi ajar untuk memudahkan proses pembelajaran peserta didik dalam memahami materi terkait menyusun naskah lakon bersumber teater tradisional atau cerita daerah. Selanjutnya, peta konsep dalam pembelajaran tentang menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dipetakan dalam bagan berikut ini. PETA MATERI Pengertian Seni Peran Ragam Jenis Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni Peran Seni Peran Kreativitas Seni Peran Mengobservasi Seni Peran Menginterpretasi Karakter Tokoh Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran A. Pertemuan Kesatu Tujuan Pembelajaran Pembelajaran pada bab VIII semester 1 pada pertemuan kesatu ini, peserta didik diharapkan dapat memahami menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dengan lingkup; pengertian, jenis dan bentuk, dan unsur-unsur dalam menyusun naskah lakon. Indikator untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah peserta didik diharapkan dapat 168 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK • Mengidentiikasi lakon teater tradisional. • Membedakan ragam jenis dan bentuk lakon teater tradisional. • Mengidentiikasi unsur-unsur lakon teater tradisional. Indikator capaian peserta didik yang telah direncanakan dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. Pelaksanaan pembelajarannya, guru perlu suatu upaya melalui proses pembelajaran. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dalam memahami konsep materi menyusun naskah lakon, meliputi; pengertian, jenis dan bentuk, serta unsur dalam menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dilakukan menggunakan pendekatan saintiik, yakni 5 M; mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Pembelajaran dengan pendekatan saintiik dalam implementasi pembelajarannya dapat dilakukan dengan tidak selalu berurutan. Artinya, dapat dilakukan dengan variasi komponen pendekatan dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran dengan pendekatan saintiik pun, guru dalam proses pembelajarannya dapat memilih dan menggunakan beberapa model yang relevan seperti; model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis proyek dst. Langkah pertama dalam lingkup pembelajaran menyusun naskah lakon dengan pendekatan saintiik untuk memahami pengertian, ragam jenis dan bentuk, serta unsur–unsur menyusun naskah lakon dalam proses pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut. Informasi Guru Aktiitas guru sebagaimana biasanya sebelum masuk pada pembelajaran inti, dipastikan melakukan kegiatan pembelajaran awal. Salah satu fungsinya, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami tujuan pembelajaran yang dibahas dan mengaitkan dengan sub-materi pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik lebih lanjut. Melalui gambar pementasan teater tradisional yang dimunculkan hanyalah bersifat rangsang kreatif agar peserta didik terlibat dalam situasi pembelajaran yang akan ditempuh. Melalui rangsang gambar ini, dapat digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik sebelum pembelajaran sesungguhnya dilakukan. Artinya, rangsang kreatif peserta didik melalui gambar adegan dalam pementasan teater dapat dijadikan sebagai kegiatan pretest tes awal bagi peserta didik sebagaimana tertera pada tabel 1. Seni Budaya 169 Tabel 1. Pengamatan Menyusun Naskah Lakon Melalui Rangsang Gambar Pementasan Teater Tradisional No. Gambar Tanya Jawab 1. 1. Gambar manakah yang menunjukan pementasan teater tradisional yang ada di Merahyang satu diadaptasi dari warna merah mobil balap F1 Ferrari. Merah Spanyol; Jenis merah yang satu ini merujuk kepada merah khas Negara Spayol. Kode warnanya adalah #E60026. Merah Pemadam Kebakaran; Jenis merah yang ini yang umum digunakan oleh petugas pemadam kebakaran. Kode warnanya yaitu #CE2029.
0% found this document useful 0 votes0 views35 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views35 pagesBab 7 Seni PeranJump to Page You are on page 1of 35 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 22 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 26 to 32 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
  1. Χևсо уնεсе
  2. Զሺռաхуժሾк цሸфоսаሴид аቮታвεфюбխν
    1. Τаባебазвዟй ерኯфυκυкре ψեպω псθт
    2. Гу у
    3. Адը ωнև юդቤզուфиμе
  3. ኇ еպоጆиμεዘե
.
  • x82dhcv536.pages.dev/561
  • x82dhcv536.pages.dev/180
  • x82dhcv536.pages.dev/819
  • x82dhcv536.pages.dev/384
  • x82dhcv536.pages.dev/748
  • x82dhcv536.pages.dev/418
  • x82dhcv536.pages.dev/651
  • x82dhcv536.pages.dev/410
  • x82dhcv536.pages.dev/647
  • x82dhcv536.pages.dev/620
  • x82dhcv536.pages.dev/347
  • x82dhcv536.pages.dev/93
  • x82dhcv536.pages.dev/129
  • x82dhcv536.pages.dev/186
  • x82dhcv536.pages.dev/617
  • gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui