Bagi seseorang yang perfeksionis, merasa takut gagal tentu mutlak dirasakan. Istilahnya adalah atychiphobia, yaitu perasaan irasional takut gagal yang terus menerus muncul. Gejala merasa takut gagal berbeda pada tiap orang, mulai dari yang ringan hingga parah tak bisa lagi menuntaskan aktivitas dengan baik. Sama seperti jenis phobia lain, atychiphobia membuat seseorang mengalami perubahan secara fisik dan emosi. Bahkan ketika berada di dalam situasi tertentu, ketakutan akan kegagalan itu semakin menjadi-jadi. Gejala atychiphobia Meskipun rasa takut gagal yang berkaitan dengan atychiphobia menyerang pikiran, gejalanya bisa dirasakan secara fisik. Beberapa gejala yang mungkin muncul seperti Kesulitan bernapas Detak jantung sangat cepat Dada sesak Gemetaran Merasa pusing Perut terasa tidak nyaman Keringat dingin Selain gejala fisik, muncul juga gejala emosional di antaranya Merasa panik dan cemas berlebih Kewalahan ingin meninggalkan situasi yang sedang dirasakan Merasa tidak terhubung dengan diri sendiri Merasa tidak bisa mengendalikan situasi Merasa akan pingsan bahkan meninggal Merasa tak kuasa melawan rasa takut Dalam jangka panjang, atychiphobia yang cukup parah bisa membuat seseorang tidak bisa menuntaskan tugasnya sehari-hari baik dalam konteks akademik, pekerjaan, maupun lainnya. Contohnya seperti seorang anak sekolah yang tidak berani memulai mengerjakan project tertentu karena takut merasa gagal. Beberapa cara mengatasi rasa takut gagal di antaranya 1. Psikoterapi Apabila rasa takut gagal sudah sangat mengganggu dan berhubungan dengan atychiphobia, maka tindakan medis seperti psikoterapi perlu diberikan. Pakar kesehatan mental akan memberikan penanganan seperti terapi perilaku kognitif untuk berlatih menghadapi ketakutan akan rasa gagal. 2. Pengobatan Selain psikoterapi, dokter juga bisa memadukan pengobatan untuk mengatasi panik dan cemas berlebih saat berada di situasi tertentu. Contohnya bagi orang yang mengalami atychiphobia, obat ini bisa dikonsumsi jelang menghadiri pertemuan penting atau berbicara di hadapan publik. Obat-obatan seperti beta blockers bekerja dengan menutup adrenalin agar tidak meningkatkan detak jantung, menaikkan tekanan darah, dan membuat tubuh gemetar. Obat ini juga membantu mengurangi rasa cemas berlebih sehingga merasa lebih rileks. 3. Relaksasi Selain pengobatan medis, relaksasi juga bisa membantu seseorang yang kerap merasa takut gagal. Teknik relaksasinya beragam bisa dengan meditasi atau yoga. Beraktivitas fisik juga dapat menjadi pilihan untuk mengelola rasa cemas berlebih dalam jangka panjang. 4. Kuasai rasa takut gagal Untuk bisa mengatasi rasa takut gagal, pertama-tama akui dulu emosi yang sedang terjadi. Dengan mengakui perasaan ini, seseorang bisa menghindari dominasi rasa takut gagal berlebihan. Kemudian, cari orang terpercaya untuk membicarakan tentang hal ini secara detil. 5. Fokus pada apa yang bisa dikendalikan Ketika berada di situasi yang rentan memunculkan rasa takut gagal, cari aspek apa yang bisa dikendalikan. Contohnya ketika harus mengerjakan project yang belum dikuasai sama sekali, coba cari orang yang sudah berpengalaman dan tak segan berbagi ilmu. Sedikit demi sedikit, cara ini bisa membuat seseorang merasa situasi bisa dikendalikan. 6. Buat visualisasi rasa takut Ketika merasa takut, bayangkan berada dalam sebuah ruangan dengan penghalang atau obstacle. Kemudian, mulailah berjalan layaknya berada dalam sebuah permainan sembari menghindari halangan demi halangan. Kemudian, bayangkan berhasil melewati semua halangan dan tiba di garis finish. Meskipun visualisasi ini terkesan imajinatif, ini bisa membantu seseorang mengatasi rasa takut gagal. 7. Cari sisi positif Ketika merasa takut gagal, tanyakan kepada diri sendiri apa situasi positif yang bisa dipetik dari kondisi ini. Tak hanya itu, yakinkan diri bahwa kondisi ini membuat Anda bisa berkembang jauh lebih baik dengan belajar banyak hal. Perspektif seperti ini akan melatih kelihaian seseorang dalam merangkul rasa takut gagal dan berani mengambil langkah. Baca JugaBolehkah Makan Pisang Saat Perut Kosong? Ini Faktanya!Perbedaan Probiotik dan Prebiotik, Kenali untuk Jaga Sistem PencernaanBukan Usia, Ini 5 Tanda Seseorang Berhasil Menjadi Dewasa Tidak mudah mengatasi rasa takut gagal, dan belum tentu berhasil hanya dalam hitungan hari. Perlu latihan yang konsisten serta komitmen untuk bisa melewatinya. Jika ada orang terdekat yang bisa diajak berbicara tentang perasaan takut gagal ini, tak ada salahnya berbicara dari hati ke hati.Olehkarena itu, perfeksionisme sangat takut merasa gagal, sehingga ketika melakukan suatu pekerjaan mungkin lebih sering berada di zona nyamannya untuk merasa sempurna. Akibatnya, sifat seperti ini tidak jarang kehilangan kesempatan untuk belajar lebih banyak dan tumbuh dari kesalahan dan kegagalan. 3. Mempunyai hubungan yang tidak sehat Sebagai keluarga, sahabat, teman, atau pacar yang baik, tentu kamu ingin orang yang disayang menjadi pribadi lebih baik dari hari ke hari. Sayangnya, upaya yang kamu lakukan sering tak berhasil. Justru menyebabkan keributan, yang akhirnya membuat hubungan kurang saatnya berubah. Kamu gak perlu susah payah mengubah sifat orang lain karena usahamu ini cuma sia-sia. Berikut alasan kenapa kamu harus belajar masa bodoh terhadap sifat orang Perubahan itu butuh proses yang PilonMenyukseskan suatu perubahan gak semudah membalikkan telapak tangan. Jadi, jangan harap keinginan untuk mengubah seseorang bisa terwujud dalam hitungan hari. Butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun karena banyak faktor yang akan mempengaruhi perubahan kamu sabar, orang itu mungkin bisa berubah. Tapi kalau kamu terus memaksakan orang lain untuk cepat berubah, maka usahamu akan Gak semua orang nyaman dengan contohnya gaya berpakaian. Kamu ingin agar temanmu lebih feminin, tapi apakah dia nyaman dengan saranmu ini? Tentu saja tidak apalagi kalau dia sudah terbiasa dandan dengan gaya yang mengubah dia ke arah yang lebih baik. Kamu justru mengubah jati diri dia yang sebenarnya. Percayalah usahamu gak akan pernah berhasil. Baca Juga 6 Hal Ini Sebaiknya Jangan Kamu Lakukan pada Kepribadian INFJ 3. Kamu seakan-akan berlagak mengatur kehidupan mereka SubiyantoJika kamu terlalu sering menuntut orang lain untuk berubah, yang ada dia akan marah karena kamu bukan siapa-siapa. Statusnya cuma sekedar teman, gak lebih. Kecuali kalau kamu bagian dari keluarga mereka. Saran dan pendapatmu tentang perubahan mungkin lebih itu, berhentilah mengajak orang lain untuk berubah kalau dia gak menginginkannya. Lebih baik fokus mengubah diri sendiri menjadi lebih baik, sehingga kamu semakin bernilai di mata orang Pengaruh lingkungan yang tak itu akan semakin sulit, bahkan sia-sia kalau lingkungannya saja tidak mendukung. Katakanlah dia sudah berubah 50 persen lebih baik dari sebelumnya. Tapi karena pengaruh lingkungan, maka sifat buruknya akan kembal kelihatan sama seperti ingin mengubah seseorang, pastikan lingkungan tempat dia berada mendukungnya untuk berubah. Sehingga hasil dari usahamu untuk mengubah seseorang akan terlihat seiring berjalannya Perubahan yang sesungguhnya cuma datang dari diri ShkrabaDan alasan terakhir adalah karena perubahan sejati berasal dari diri sendiri. Sekuat apapun kamu mendorong seseorang untuk berubah, hasilnya kurang maksimal kalau orang itu saja tidak mau berubah. Kalaupun berhasil berubah, ini cuma sesaat saja. Setelah kamu pergi, misalnya, maka perubahan baik itu akan hilang dan digantikan dengan sifat buruknya yang 'kan? Lebih baik biarkan orang lain berubah atas keinginannya sendiri, sehingga hasilnya lebih awet. Waktu dan tenagamu juga gak untuk mengubah seseorang itu memang baik, tapi akan lebih baik kalau kamu senantiasa mengubah diri sendiri terlebih dahulu. Hasilnya pasti gak mengecewakan karena kamu sendiri mau berubah demi kebaikan diri sendiri. Baca Juga 5 Tanda Kamu Kurang Menghargai Kerja Keras Orang Lain, Yuk Berubah! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Kontrolemosi adalah kebiasaan bagi sebagian orang. Bagi sebagian yang lain, respons emosional bersifat otomatis. Gejala yang terkait dengan emosi yang tidak terkontrol termasuk: Anda kewalahan oleh perasaan Anda. merasa takut untuk mengekspresikan emosi Anda. merasa marah, tetapi tidak tahu mengapa. Kamu mungkin sering berharap untuk mengubah seseorang menjadi lebih baik, bahkan mungkin dengan cara sedikit memaksa agar orang tersebut mau berubah menjadi lebih baik. Namun, apakah hal tersebut selalu efektif dan pasti berhasil?Tentu tidak selalu, 'kan? Ingatlah, umumnya orang tak akan mau berubah kalau tidak didasari keinginannya sendiri. Kamu hanya bisa memengaruhi orang tersebut, namun keputusan akhir tetap pada orang yang bersangkutan. Tetapi, setidaknya kamu bisa tahu lho kenapa orang sulit berubah menjadi lebih baik dengan menyimak 5 alasan Setiap orang memiliki program-program pikiran yang telah tertanam kuat dalam KongPada dasarnya, pola pikir manusia tidak mudah untuk diubah karena kita memiliki program-program pikiran yang telah tertanam kuat. Tanpa disadari, kebanyakan program pikiran sudah tercipta sejak masih kecil, entah itu berasal dari lingkungan maupun pengalaman yang pernah masalahnya program pikiran ini bagai pedang bermata dua, bila yang terprogram adalah hal-hal atau nilai hidup yang baik dan positif maka itu yang akan membentuk mindset atau pola pikir bila yang terprogram adalah hal-hal atau pengalaman yang buruk atau negatif, maka itu pula yang akan membentuk pola pikir seseorang. Sehingga, tak heran kalau seseorang sulit berubah menjadi lebih baik bila program pikirannya masih cenderung bersifat Perubahan untuk menjadi lebih baik, biasanya jauh dari kata PhotographyMau berubah berarti harus siap untuk keluar dari zona nyaman. Sedangkan keluar dari zona nyaman bukanlah hal yang menyenangkan, apalagi kalau kebiasaan buruk sebelumnya telah mengakar kuat dalam diri. Jadi, perlu proses, kesiapan dan keinginan diri yang kuat untuk berubah menjadi lebih baik. Jadi, tetap semangat ya!3. Belum menemukan alasan kuat untuk berubah menjadi lebih baik berubah, seseorang perlu menemukan alasan yang kuat kenapa ia mau berubah menjadi lebih baik. Tak hanya itu, alasan tersebut harus betul-betul berasal dari orang yang ingin berubah, bukan semata-mata karena pengaruh orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, renungkan dan temukan alasan terkuat kenapa kamu harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Baca Juga Kamu Orang Baik, Ini 5 Alasan Simpel Jangan Berubah Jadi Orang Jahat 4. Tidak memiliki figur yang dapat Du PreezSalah satu hal yang memotivasi dan membuat seseorang ingin berubah menjadi lebih baik adalah dengan adanya role model atau figur yang menjadi teladan atau panutan. Bisa dibilang, pengaruh role model ini sangat penting agar mereka yang mau berubah dapat mencontoh dan meneladani hal-hal positif dari figur tersebut. Nah, kalau seseorang belum menemukan figur ataupun sosok yang dapat dijadikan panutan, maka tak heran kalau orang tersebut akan kesulitan dan bingung untuk memulai perubahan diri agar lebih baik dan positif. Jadi, temukanlah role model yang cocok dan bisa menginspirasi kamu untuk menjadi lebih baik, ya!5. Setiap orang mempunyai waktu dan proses yang berbeda-beda untuk menjadi lebih RetratosTentu, untuk menjadi lebih baik perlu waktu dan proses. Nah, setiap orang juga punya waktu dan proses yang berbeda-beda, ada yang cepat dan ada juga yang lambat. kecepatan seseorang untuk berubah menjadi lebih baik juga tergantung banyak faktor yang berbeda pula bagi setiap orang. Oleh karena itu, kesabaran adalah kunci utama untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Nikmati setiap proses yang dijalani dan mudah-mudahan setiap hal dalam proses tersebut bisa membawamu pada perubahan yang itulah kelima penyebab kenapa orang sulit untuk berubah menjadi lebih baik. Jangan mudah menyerah, percayalah kalau tekad yang kuat dapat membantu kamu untuk menjadi lebih baik lagi. Semoga bermanfaat! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Yuk kenali sifatnya berdasarkan zodiakmu! 1. Aries: percaya diri Aries adalah salah satu orang yang paling berani dan percaya diri. Mereka bisa menciptakan daya tarik yang bersinar di antara zodiak lainnya. Zodiak lain mungkin bisa menyembunyikan sifat sejati mereka, tetapi tidak dengan Aries.Katanya, berpikir positif bisa jadi cara mengatasi rasa takut gagal yang tepat. Apakah hal itu benar? Memang, berpikir positif bisa meningkatkan rasa percaya diri. Meski begitu, langkah ini harus diimbangi dengan aksi lainnya. Kira-kira, apakah aksi itu? Selain itu, apa saja langkah yang bisa membantumu menekan rasa takut gagal? Simak semuanya dalam artikel ini, yuk! Cara Mengatasi Rasa Takut Gagal 1. Jangan sekadar berpikir positif © Meski kita didorong untuk berpikir positif, sejatinya, dunia tak selamanya seperti itu. Rencana kerap tak sejalan dengan realita. Kadang kala, muncul masalah yang tak kamu duga. Dengan alasan ini, terus-terusan berpikir positif bisa jadi bumerang. Kamu jadi tak siap dengan kegagalan. Istilah untuk fenomena ini adalah toxic positivity. Jangan sampai hal ini terjadi padamu, ya! Coba pikirkan kemungkinan-kemungkinan halangan dalam rencanamu. Setelah itu, coba rencanakan solusi dari tiap potensi masalah itu. Lewat langkah ini, rasa takut gagalmu pun bisa ditekan. 2. Terima rasa takut gagal © Melansir Forbes, kita sering kali merasa tak nyaman dengan ketakutan. Akibatnya, kita pun menuruti perasaan ini, memilih untuk tak mencoba sesuatu. Coba terima kekhawatiran itu, yuk! Dengan cara ini, kamu bisa mengatasi rasa takut gagal secara perlahan. Ingat, keresahan ada agar kamu waspada, bukannya menyerah begitu saja. 3. Lihat kembali apa itu gagal © Katanya, pengalaman adalah guru yang terbaik. Oleh karena itu, gagal atau berhasil, coba lihat ia sebagai pembelajaran untukmu, ya! Coba ubah pola pikirmu. Glints akan menjelaskan lebih lanjut soal poin ini di bawah. 4. Ubah tujuanmu © Apa yang ingin kamu capai di akhir rencana? Apakah itu berupa target-target yang terlampaui? Jangan-jangan, kamu malah punya tujuan besar yang lain. Jika memang takut gagal, kamu bisa menomorduakan tujuan-tujuan itu, lho. Fokuslah pada target “belajar dan mendapat pengalaman baru”. Meski begitu, jangan lupakan target nyatamu, ya! Bukan berarti, kamu boleh memandang realita sebelah mata. Cara mengatasi rasa takut gagal ini juga punya kelebihan lainnya. Kata Harvard Business Review, lewatnya, kamu bisa belajar maksimal dari pengalaman. 5. Timbang-timbang kerugiannya © Kalau kamu mencoba, ada potensi untuk gagal. Meski begitu, tetap ada peluang bagimu untuk berhasil. Ini berbeda jika kamu menyerah lebih dulu. Tanpa percobaan, kamu takkan berhasil, kan? Peluang untuk gagal akan terus ada. Meski begitu, peluang untuk berhasil bisa kamu kejar dan perbesar jika mau mencoba. 6. Lihat sebagai tantangan © Mengutip Greater Good Science Center, melihat masalah sebagai tantangan bisa membuatmu makin semangat. Oleh karena itu, dengan cara ini, kamu bisa mengatasi rasa takut gagal. Meski begitu, Glints akan menyampaikan kembali, kamu tetap saja punya potensi gagal. Jika potensi itu ternyata jadi realita, apa yang harus kamu lakukan? Akan ada penjelasan hal ini lebih lanjut dalam poin selanjutnya. 7. Kalau gagal, santai saja © Apakah kamu berpikir bahwa kegagalan merupakan hal yang memalukan? Sebenarnya, kegagalan tak harus selalu ditertawakan, dicemooh, atau diberi penilaian buruk lainnya. Gagal adalah hal yang biasa. Semua orang pasti pernah tidak bisa atau tidak tahu sebelum sesukses sekarang. Oleh karena itu, tak perlu ragi merasa takut, ya! Terlebih lagi, selain hasil akhir, proses juga penting. Jadi, jangan lupakan sederet usahamu yang patut diapresiasi. 8. Siapkan dirimu © Jika kamu lebih siap, kegagalan tentu bisa dihindari. Secara otomatis, rasa takut gagalmu pun bisa berkurang. Ingin sukses presentasi? Coba latihan. Ingin interview kerja lancar? Coba pelajari trik menjawab pertanyaannya. Selain itu, kamu juga bisa terus belajar agar potensi gagal bisa ditekan. Oleh karena itu, coba ikut Glints ExpertClass, yuk! Glints ExpertClass adalah kelas dengan bahasan berbagai industri. Dengan menambah skill dan ilmu di sana, kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada rasa takut gagal. Jangan sampai ketinggalan, pilih kelas yang tepat untukmu sekarang, ya! Demikian cara-cara mengatasi rasa takut gagal dari Glints. Lakukan langkah-langkah ini tiap rasa khawatirmu muncul, ya! How To Conquer The Fear Of Failure - 5 Proven Strategies How to Overcome Your Fear of Failure Three Ways to Overcome Fear of Failure at Work
Berikutini beberapa ciri yang menunjukkan perubahan, yaitu: Kesadaran untuk berubah datang dari dirinya sendiri, bukan bujukan dari orang lain. Motivasi yang kuat dari dalam diri menjadi modal utama seseorang untuk berubah.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki karakter atau sesuatu yang menggambarkan dirinya secara langsung, apa yang menjadi gambaran dirinya berasal dari sikap, sifat, maupun perilaku di setiap orang tidak selamanya bisa mempertahankan karakter tersebut, bahkan sedikitnya ada lima hal yang akan membuat kamu mengalami perubahan karakter dalam diri. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan di bawah Karakter seseorang bisa berubah akibat dari seiring berjalannya .netDalam menjalani hidup, sudah sepantasnya kita mengalami banyak perubahan baik dalam bentuk fisik, psikis, maupun tingkah laku. Secara tidak langsung, hal ini akan menimbulkan perubahan karakter diri akibat dari keberadaan waktu yang terus akhirnya, karakter seseorang bisa berubah akibat dari seiring berjalannya waktu. Kita yang dulu tidak akan sama dengan yang sekarang, waktu sangat berperan besar dalam hal Faktor lingkungan yang membuat kamu melakukan adaptasi SinghSadar atau tidak, karakter seseorang biasanya dibentuk akibat dari faktor lingkungan yang kita tinggali. Cara kita menjalani hidup sangat ditentukan oleh lingkungan itu karakter diri bisa terjadi akibat adanya faktor lingkungan, kamu melakukan adaptasi untuk bisa menjalani hidup sesuai dengan apa yang orang lain lakukan semestinya. Baca Juga 13 Perbedaan Karakter si Sukses dan Orang Gagal, Kamu yang Mana? 3. Pengaruh orang lain yang dapat mengubah karaktermu secara perlahan umumnya, perubahan karakter tidak hanya terjadi akibat dari adaptasi atau keinginan diri sendiri, tapi juga orang lain yang ingin membuat karakter kamu sesuai dengan apa yang orang lain bisa sangat berperan dalam hal ini, apalagi kamu tipikal orang yang mudah terpengaruh atas bujukan atau rayuan orang lain dengan hasutan yang Terlalu sering disakiti atau penderitaan yang tidak ada NeelDalam menjalani hidup, kebahagiaan akan selalu disertai dengan penderitaan yang tidak ada hentinya. Tanpa sadar, beragam macam penderitaan juga punya andil dari mengubah karakter setiap karakter sangat memungkinkan terjadi ketika hidup kamu selalu dihampiri penderitaan. Rasa sakit yang tidak ada hentinya membuat kamu berhenti menjadi diri sendiri dengan harapan ada perubahan yang lebih Tahu makna dari hidup yang sebenarnya sehingga ada lonjakan perubahan pada karakter garis besar, gak semua orang tahu makna atau inti dari kehidupan yang sebenarnya. Pada akhirnya, banyak orang yang tidak peduli baik buruknya pengaruh dari karakternya saat perubahan karakter bisa menjadi pertanda bahwa kamu sudah menemukan makna dari hidup yang sebenarnya. Ketika kamu memiliki karakter diri yang sangat buruk bagi kehidupan, perubahan menjadi jalan satu-satunya cara untuk merasa lebih dia deretan perihal yang akan membuat kamu mengalami banyak perubahan karakter diri. Perubahan bisa terjadi kapan saja pada setiap orang, termasuk perubahan karakter yang harus tahu baik buruknya bagi hidup kamu. Baca Juga Ternyata 5 Jenis Karakter Ini Banyak Disukai Orang Lain IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.Menurutpsikiater yang biasa disapa Noriyu itu mengatakan, sifat tidak merasa bersalah bisa termasuk pada gangguan jiwa berat dan membuat tidak nyaman orang di sekitarnya. Ilustrasi gangguan jiwa. (Shutterstock) "Perilaku mereka membuat orang sekitarnya tidak nyaman. Tapi dia tetap aja merasa nyaman dengan dirinya.
Jakarta - Setiap orang akan menghadapi perubahan di setiap fase kehidupannya. Perubahan akan perasaan, pendidikan, pekerjaan, pertemanan, dan seterusnya. Tapi, mengapa orang takut pada perubahan?Pastinya, setiap orang mengalami tingkat ketakutan yang berbeda-beda pada perubahan. Itu sebabnya ada yang disebut zona ketakutan ini, ilmu saraf telah menunjukkan bahwa ketidakpastian memiliki perasaan yang mirip dengan kegagalan di otak mengapa begitu banyak orang lebih suka menghindari perubahan karena tidak nyaman dengan perasaan takut yang berlebih pada perubahan itu biasa disebut metathesiophobia. Tingkat perubahan rasa takut ini menyebabkan kecemasan saat menghadapi situasi atau pengalaman umum metathesiophobia juga ditandai dengan depresi, kelelahan, nyeri, hingga merasa laman University of the People, Amerika Serikat, biasanya orang takut akan perubahan karena hasilnya tidak diketahui. Hal ini berkaitan dengan otak kita yang dirancang untuk menemukan kedamaian dalam mengetahui saat kita tidak tahu apa yang akan terjadi, kita membuat skenario dan pada akhirnya menciptakan manusia merasa sulit untuk melanjutkan hal ketika sesuatu yang diketahui berakhir. Ketakutan akan kegagalan juga berperan untuk menciptakan ketakutan akan kita tidak tahu bagaimana sesuatu akan terjadi, kita lebih baik tidak mencobanya karena hasilnya bisa Mana Rasa Takut akan Perubahan Berasal?Ketakutan akan perubahan dapat berasal dari pengalaman masa kanak-kanak, pandangan keluarga, pandangan pribadi, kondisi saat ini dan bahkan cara orang menjalani jika seseorang dibesarkan dalam rumah tangga yang memiliki pandangan dunia negatif dan penuh dengan sinisme, hal ini dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan untuk mencoba sesuatu yang sangat umum terjadi jika orang tua kita pernah mengalami trauma, pelecehan, atau kemiskinan. Pengalaman mereka mungkin telah menciptakan pandangan dunia yang memberi pemikiran bahwa semua jalan itu berbahaya dan penuh dengan hasil yang dengan cara pandang itu, kita akan menjalani hidup dengan menjadi orang yang letih dan juga sinis. Sebaliknya, kita juga menjadi lebih mudah untuk tetap berpegang pada apa yang Mengatasi Rasa Takut akan PerubahanPola pikir menjadi dasar penting agar kita bisa mengatasi rasa takut akan perubahan. Kita harus terus menyadari bahwa pada titik tertentu dalam hidup, semuanya berawal dari hal yang tidak kita sudah pernah melakukan banyak hal dalam hidup, yang awalnya tidak diketahui, tapi kita berhasil keberanian dan tindakan untuk bergerak menuju jalur positif dan hasil yang bermanfaat. Itulah mengapa sangat penting untuk bekerja menuju pola pikir yang dapat menyambut dan merangkul pola pikir lebih terkendali, cobalah untuk memiliki alasan keputusan setiap akan alasan mengapa harus berubah, mengapa harus tidak, atau mengapa harus berbuat hal ini dan seterusnya. Alasan tersebut akan membuang opsi-opsi yang tidak perlu untuk mencapai sebuah berada di lingkungan-lingkungan positif juga akan membantu kita untuk tidak takut mengambil risiko termasuk dalam hal perubahan. Simak Video "Stop Bandingin Diri sama Orang Lain, Psikolog Fokus Bikin Sukses Pakai Cara Sendiri" [GambasVideo 20detik] faz/nahGangguanini disebut bipolar karena orang-orang yang mengalaminya dalam kondisi yang berubah-ubah termasuk penilaian terhadap seseorang. Mereka cenderung memiliki sifat ekstrem kanan dan kiri atau senang dan sedih. "Misalnya satu waktu bertemu menilai orang baik, suatu waktu bertemu lagi menilai orang yang sama adalah orang yang jahat," kata Ratih. Tak hanya itu, dilansit dari Good Therapy, egoisme seseorang yang berlebihan juga bisa terkait dengan masalah kesehatan mental tertentu, seperti gangguan kepribadian. Salah satunya adalah gangguan kepribadian narsistik dan antisosial yang menyebabkan seseorang begitu terpaku pada keinginannya sendiri, tanpa peduli pada kebutuhan orang lain. Selain itu, orang yang depresi pun kerap mengembangkan sifat ini. Sebagai contoh, ia begitu tenggelam dengan perasaan penderitaannya, sehingga seringkali tidak dapat mengasuh anak atau berkomunikasi dengan pasangannya. Apa ciri-ciri orang egoisme tinggi? Anda mungkin tidak menyadari bahwa diri Anda atau orang di sekitar Anda memiliki egoisme yang tinggi dan berlebihan. Biasanya, sifat ini akan terlihat saat Anda berada di suatu hubungan atau tim, baik itu dengan rekan kerja maupun egois pada pasangan Anda. Untuk membantu Anda mengenal sifat ini, berikut adalah ciri-ciri atau tanda-tanda orang egois yang perlu Anda ketahui 1. Cenderung menyalahkan orang lain Seseorang yang egois cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi di dalam timnya. Ia tidak melihat upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut atau apa yang dapat dilakukan untuk membantu orang lain. 2. Sering mendebat orang lain Tak hanya menyalahkan orang lain, orang yang memiliki egoisme tinggi seringkali menentang pendapat orang lain. Padahal, apa yang ditentang belum tentu salah. Hal inilah yang kerap menimbulkan pertengkaran hingga perpecahan di dalam tim. 3. Sulit menerima kritik orang lain Suka mengkritik dan mendebat orang lain, tetapi tidak menerima kritik dari orang lain, itulah ciri lainnya dari orang egois. Ia memiliki sejuta alasan untuk mengelak dari tindakan salah yang dilakukannya. Jika ada rekan kerjanya yang salah, ia akan habis-habisan menyalahkan orang tersebut, tetapi jika ia yang salah, ia akan berdalih bahwa dirinya sedang punya masalah tidur, belum makan, atau sebagainya. Orang dengan sifat ini meyakini bahwa kritikan yang ditujukan padanya hanya sebagai cara untuk menjatuhkannya. Karena itulah, ia tidak mau menghadapi kritikan dari orang lain dan berpikir bahwa semua kritikan yang tertuju padanya harus ditangkis. 4. Takut gagal Orang dengan egoisme tinggi umumnya tidak berani ambil risiko atau keluar dari zona nyamannya karena takut gagal dan takut ditertawakan. Ini dilakukan karena ia berpikir bahwa ada orang lain di luar sana yang akan terus menghakimi apa yang dilakukannya. 5. Sulit meminta maaf Seseorang yang egois tidak pernah merasa salah atas tindakan yang dilakukannya, karena itu ia tidak pernah meminta maaf. Ini terkait dengan ciri lainnya yang sering menyalahkan orang lain atas kekurangan yang terjadi. Jika orang lain salah, ia bisa menyimpan dendam hingga orang tersebut meminta maaf. Namun, jika ia yang salah, ia percaya bahwa orang lain harus menerimanya begitu saja. 6. Mudah frustasi dan tidak sabar Seseorang dengan sifat ini berpikir bahwa dirinya lebih cerdas dan cepat dalam menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, ia bisa menjadi frustasi dan tidak sabar jika orang lain mengerjakan tugas lebih lama dibandingkan dirinya, meski perbedaan waktu tersebut hanya sedikit. Ia pun cenderung hanya mengeluhkan tentang lambatnya waktu yang dibutuhkan orang lain untuk mengerjakan tugas dibandingkan harus membantu orang tersebut. 7. Tidak mau berbagi Parahnya, orang yang memiliki sifat egois sering tidak mau berbagi, memberi, atau bertukar pikiran. Ia menyimpan banyak informasi untuk dirinya sendiri, karena ia berpikir dirinya berada di dalam lingkungan yang kompetitif. 7 Kunci Berdamai Dengan Diri Sendiri Demi Hati yang Tenang .